"Aku punya kejutan buat kamu!" ucap Reyhan penuh antusias. Lenny yang sedang sibuk membantu ART menyiapkan sarapan pagi, bertanya tanpa minat.
"Apaan?"
"Tapi aku main sulap dulu ya!" Reyhan mengambil ancang-ancang untuk aksinya. Cowok itu mengambil dua buah mangkuk putih dan meletakkannya dengan posisi terbalik diatas meja makan. Di jam segini, entah tumben sekali Papa Danu dan Mama Lita belum turun ke bawah. Biasanya mereka berdua sangat rajin untuk ikut sarapan pagi. Sementara si Sarah, sepertinya tidak ikut sarapan karena masih asik tidur.
"Nih aku ketok ya! Bim salabim jadi apa, prok prok prok! Nah hayo pilih mana?" Reyhan mengetuk-ngetuk dua mangkuk tersebut. Lenny mengerutkan dahi.
"Kamu mau ngasih surprise atau mau jadi pak Tarno sih Rey?!"
"Yaelah Istrik, pilih aja dulu! Ayo, yang mana?!" tanya Reyhan gak sabaran.
Sebetulnya Lenny malas sekali ngikuti kemauan Reyhan buat main begini. Tapi akhirnya dipilih juga salah satu mangkok putih tersebut. Reyhan terkekeh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com