webnovel

Kenangan itu tersimpan rapi (Bab 18)

Flashback

Jonathan sedang membaca buku dengan sangat serius bahkan tidak menyadari kehadiran Shella. Bahkan sangkin asiknya membaca buku Jonathan sampai tertidur diatas buku bacaannya. Shella tersenyum sambil memandangi wajah Jonathan yang saat ini tertidur menghadap wajah Shella.

Shella melipat tangannya di atas meja sambil menyenderkan kepalanya untuk melihat wajah Jonathan yang imut saat tertidur pulas.

" Bahkan saat tertidur Seperti ini dia masih terlihat tampan. Batin Shella sambil tersenyum. Saat itu ada satu hal yang menggangu pandangan Shella yaitu rambut bagian depan Jonathan yang menutupi wajah tampan Jonathan.

" Aaaa..... !!! batin Shella sambil mengambil karet rambut di dalam dompetnya dan mengikat poni Jonathan secara perlahan.

" Shella berusaha menahan tawa saat melihat wajah Jonathan terlihat seperti seorang wanita saat poninya di ikat ke atasseperti saat ini. Tak lama timbul ide yang lebih gila lagi, Shella melihat ke arah sekeliling nya untuk mencari seseorang yang berkemungkinan membawa lipstik.

Mata Shella langsung berbinar binar saat melihat petugas kebersihan Perpustakaan sedang merapikan buku buku yang berserakan. Shella berlari ke arah wanita itu dan meminjam lipstik wanita itu.

Shella sengaja menggambar lingkaran bulat di batang pipi Jonathan dan tak lupa menggambar hati di bibir Jonathan. Dan setelah puas merias wajah Jonathan, Shella langsung mengambil ponselnya dan mengambil foto Jonathan yang sedang tertidur Seperti seorang badut membuat nya merasa geli dan berusaha menahan tawa.

Tiba tiba sapu yang di pegang petugas kebersihan jatuh membuat Jonathan tersadar dan langsung membuka matanya menatap Shella.

" Shell....!!!! ughhhh ... apa aku ketiduran ? tanya nya dengan polos sambil menggosok gosok kedua matanya.

"PFTTTT....!!! Shella tidak bisa menahan tawanya saat itu Shella benar benar tidak tahan dan langsung tertawa membuat Jonathan kebingungan.

Jonathan meraba rambutnya dan sadar kalau rambutnya sedang di kuncir ke atas. Jonathan merapikan rambutnya sambil menatap Shella yang tidak bisa berhenti tertawa.

" Hei.... KALIAN BERDUA...!!! kalau masih berisik sebaiknya tinggalkan perpustakaan ini. Kata seorang Guru yang kebetulan sedang membaca, tapi setelah melihat wajah Jonathan, Guru itu ikut tertawa bahkan lebih keras dari tawa Shella.

Shella berlari karena tau sebentar lagi Jonathan akan menyadari wajah nya yang mirip dengan Badut karena ulah Shella. Sambil tertawa keras Shella berlari dan saat itu Jonathan mengejar Shella dari belakang. Shella berlari menaiki anak tangga menuju Roof top sekolah sambil sesekali menatap ke belakang dan mengejek Jonathan.

Shella berniat menutup pintu Roof Top tapi dengan cepat Jonathan menahan pintu tersebut.

" Ahkkk.....!!! Jerit Jonathan kesakitan.

Shella yang mendengar suara Jonathan menjadi panik dan langsung membuka pintu lebar lebar, pintu yang langsung terhubung ke tangga itu terlihat kosong dan tidak ada satu pun orang di sana. Shella melangkahkan kaki nya ke anak tangga sambil memanggil nama Jonathan karena merasa khawatir.

" Joe... JONATHAN...!!! Panggil Shella

" Huaaaaakkkkkk....!!! kata Jonathan dari dalil pintu dan langsung memeluk Shella membuat Shella terkejut dan langsung berteriak kencang.

" Joe.....!!! issssss.... kau....!!! kata Shella yang saat itu masih berada di dalam pelukan Jonathan.

Tiba tiba rasa canggung menghampiri mereka yang saat ini bertatapan sambil tertawa, Shella tidak bisa berkedip begitu juga dengan Jonathan yang tidak bisa mengalihkan pandangannya. Saat itu rambut Shella yang membelai wajahnya membuat Jonathan mengangkat tangannya dan menyingkirkan rambut Shella yang menyentuh wajah cantik Shella.

" Cantik...!!! kata Jonathan membuat Shella semakin gugup dengan pipi yang memerah.

" Kringggg....!!!! Kringggggg....!!!! suara bel berbunyi menandakan jam istirahat selesai.

Shella langsung menarik tubuhnya untuk menjauh dari Jonathan sambil berkata dengan gugup.

" Bel... kita emmm masuk yuk...!!! Shella berlari meninggalkan Jonathan yang masih tersenyum dan kemudian mengejar Shella setelah melihat Shella jauh meninggalkan nya. """

Kami memiliki banyak kenangan di dalam perpustakaan ini karena kebanyakan waktu yang kami luangkan adalah di dalam perpustakaan karena sama sama menyukai buku. Aku menyukai Buku bernuansa Fantasi sedangkan Jonathan menyukai buku tentang scientist. Karena Jonathan sempat memiliki cita cita untuk menjadi seorang Dokter.

" Entah itu kau masih mengingatnya atau tidak tapi yang jelas aku masih menyimpan semua kenangan kita di sekolah ini. kata Jonathan menatap mata Shella.

" Maaf tapi aku sudah melupakan semua kenangan itu...!!! Kata Shella sambil berbalik dan berjalan selangkah demi selangkah meninggalkan Jonathan.

Saat berjalan keluar tiba tiba semua lampu mati dan membuat ruangan menjadi gelap. Shella yang terkejut lantas langsung terdiam dan perlahan berbalik dan mencari keberadaan Jonathan.

" Joe...!!! jangan main main...!!! tolong hidupkan lampunya...!!! Kata Shella.

" Shella ...!!! Jonathan berjalan mendekati Shella. Kau baru beberapa detik di dalam kegelapan tanpa cahaya, tapi aku sudah ada di kegelapan ini selama lima tahun terakhir. Suara Jonathan dan saat menepuk tangannya tiga kali tiba tiba sebuah Cahaya menyala mengahadap ke dinding, seperti cahaya Sebuah mesin Proyektor.

" Happy Birthday Shella....!!! Tulisan yang muncul di dinding dan diiringi Foto Foto Shella saat masih SMA.

Foto yang di ambil tanpa sepengetahuan Shella, Foto Shella saat berada di perpustakaan sambil membaca buku, Foto saat Shella tersenyum bersama Tia dan Lia, Foto Shella saat memandang langit dan saat itu Jonathan mengambil Foto tersebut saat dia bersandar di pangkuan Shella di sebuah taman sekolah. Saat itu mereka sedang membaca buku tiba tiba saja Jonathan menunjuk ke atas mengatakan di atas ada pelangi. Membuat Shella langsung menoleh namun Jonathan malah mengambil Foto Shella dengan ponselnya tanpa sepengetahuan Shella.

Shella menutup mulutnya saat melihat video tersebut dan perlahan air matanya mengalir membasahi pipinya. Shella mengingat semuanya detik detik yang mereka lalui bersama tidak ada yang Shella lupakan.

Siguiente capítulo