Setelah mengatakan itu, para perampok itu pun langsung meninggalkan Zera yang terdiam dengan mata memerah.
Tidak lama kemudian mobil perampok itu melaju meninggalkan Zera sendirian di tengah malam yang sepi tanpa ada satupun mobil yang lewat.
'Oumma ... Oppa ... Appa ... Zera takut, tolong Zera..' Batin Zera gemetaran sambil memutar bola mata nya kesegala arah.
Karena ketakutan, Zera pun berusaha berlari seraya berteriak -teriak meminta tolong. Namun, tidak ada satupun orang yang muncul bahkan kendaraan tidak ada yang lewat, usahanya pun menjadi sia-sia, padahal dia sudah mengerahkan seluruh tenaga nya untuk berteriak dan berlari.
Meskipun tenaga nya hampir habis, Zera terus berlari walaupun tahu usahanya tidak akan membuahkan hasil. Air mata Zera terus mengucur deras karena takut dan khawatir akan teman baik nya yang di culik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com