webnovel

Axton : Pengantin Wanita Menghilang

Malam itu adalah malam terbaik setelah malam bulan madu kami. Beberapa hari berlalu, aku bergerak pelan menuju istriku yang merias diri.

Tubuhnya dibalut dengan gaun putih yang sangat cantik, walau tampak perut buncitnya tapi bagiku itu terlihat seksi. Tanpa peringatan, aku mengecup salah satu pipinya. Dia terkejut dan mendelik padaku, karena ciumanku merusak riasan wajahnya.

Aku terkekeh dan memandang bayangannya yang terpantul di cermin. "Kau cantik." Dua kata itu cukup untuk mewakili perasaanku padanya dan dua kata itu juga sukses membuat dia tersipu malu.

Senyuman menghiasi wajahku, aku menoleh padanya hendak mengecup pipiku tapi sungguh tak terduga. Dia menolehku dan menyambar bibirku dengan bibirnya yang manis.

Aku terkejut dan terbuai dengan ciuman Wenda disaat yang bersamaan. Kami terus berciuman mesra sampai Ranti masuk ke ruangan. Kami tak akan sadar kalau dia tak bersuara, ketika kami menolehnya dia tersengih pada kami. "Maafkan aku kalau mengganggu tapi Kakak Ipar, kau sudah ditunggu."

Aku mengangguk tanda mengerti, mendapat jawabanku Ranti buru-buru keluar dari ruangan pengantin. Aku kembali memandang pada Wenda, aku menyunggingkan senyuman manis untuknya.

"Aku akan menunggumu di sana." Aku berjalan keluar setelah dia mengangguk. Aku lalu bergerak menuju tempat pernikahan dan sambil menunggu aku berbincang-bincang dengan beberapa tamu.

Setelah cukup lama aku merasa acaranya sudah bisa dimulai tapi di mana Wenda? Setahuku Wenda bukan wanita yang suka berdandan tebal. Entah kenapa perasaanku gelisah, aku segera memanggil Ranti untuk melihat keadaan Wenda.

Aku mendengar desas-desus para tamu yang mulai membicarakan Wenda karena dia tak datang tapi bukan itu yang kupermasalahkan. Apa terjadi sesuatu padanya? Aku semakin gelisah memikirkan hal itu.

Ranti dengan tergopoh-gopoh menghampiriku setelah dia mengecek keadaan kakaknya. "Bagaimana?" tanyaku. Dia awalnya diam namun dengan raut wajah sedih dia menggeleng.

"Apa maksudmu? Kenapa kau menggeleng?" tanyaku kembali.

"Kak, Wenda tak ada di ruangannya." jawab Ranti. Wenda tak ada?! Aku menggelengkan kepalaku secara cepat, dia tak mungkin meninggalkan acara pernikahan kami. Aku meraih ponselku di dalam sakuku dan menelpon Cody.

"Halo Cody, cepat bawa beberapa orang di sini. Kita akan mencari Wenda!" Aku lalu bergerak keluar meninggalkan beberapa tamu yang tampak gusar karena berita yang keluar dari mulutku sendiri.

"Tuan Axton, kapan acaranya dimulai?" Aku menghentikan langkahku dan memandang seorang pria dengan tatapan menusuk.

"Kenapa kau mengkhawatirkan acara pernikahannya dibanding keadaan sulit yang aku rasakan?! Istriku menghilang dan kamu ingin acara pernikahan ini berjalan?!" Si pria menunduk dan meminta maaf padaku.

Aku bergegas keluar dan menemukan Cody bersama dengan beberapa orang. Setelah mendapat beberapa bukt, kami semua masuk ke dalam mobil dan bergerak meninggalkan acara pernikahan untuk mencari Wenda. Semoga Wenda baik-baik saja.

Siguiente capítulo