Mmeiliki ikatan: Author

Faras tau, selam ini dia tidak di akui oleh orangtuanya. Entah apa salahnya hanya itu yang selama ini dia cari, menjadi nomor satu di sekolah tidak dapat mengambil atensi kedua orang tuanya.

Faras hanya terkekeh pedih, ayahnya terutama. Seringkali bersikap begitu kejam secara verbal.

Saat pesan yang di nanti-nanti olehnya muncul dengan kalimat yang begitu memuakkan baginya, rahangnya mengeras secara alamiah menahan emosi yang bergumul dalam hatinya. Faras menghapus pesan menyebalkan itu dengan menekan layar ponselnya keras-keras tanpa menutupi rasa kecewanya pada sosok superheronya. Untuk kesekian kalinya sang ayah mengingkari janjinya.

Janji yang begitu menggiurkan untuk di tepati itu telah mengingkarinya dan melempar dirinya begitu jauh ke dalam jurang kegelapan, menelannya tanpa ampun lalu menjalar menyakiti tubuhnya.