webnovel

Zyaa - Dunia Terindah

Fantasía
En Curso · 50.3K Visitas
  • 11 Caps
    Contenido
  • 4.9
    12 valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Aku tahu , bahwa diriku bukan terlahir sebagai seorang ratu , bangsawan ataupun putri kerajaan maupun ksatria kerajaan . Diriku hanyalah seorang manusia yang terlahir sebagai golongan rendah . Memang benar a-aku bukanlah seseorang yang penting dikerajaan tetapi , ingin kurasakan untuk hidup di ~ • Negeri dimana terdapat keadilan yang adil . • Negeri dimana seseorang dapat hidup dengan tentram dan juga damai . • Negeri dimana Manusia dan hewan dapat saling membutuhkan . • Negeri dimana keadaan ekonomi stabil . • Negeri dimana tanaman hidup dengan subur dengan hiasan kelap-kelip pelangi bila dibiasi matahari . • Negeri dimana kejahatan tak dapat tumbuh dan juga tidak terdapat kejahatan sekecil pun . • Negeri dimana kita dapat saling mengerti antara satu sama lain . Disitulah Negeri yang ingin kulihat dan disitulah aku ingin hidup dengan rasa saling membantu dan bergotong-royong untuk menciptakan suasana yang tentram dan juga aman . Tidak seperti negeri pada umumnya dimana kejahatan ( korupsi , penculikan , perampokan dan segala tindak kejahatan lainnya ) dapat bertumbuh dengan sangat cepat atau bisa aku sebut dengan maraknya kejahatan yang telah beredar di sebuah negeri . Dan tidak seperti negeri pada umumnya dimana keadilan tidak berjalan sesuai dengan keinginannya , ( hukuman berat hanya akan di jatuhkan kepada kaum golongan rendah atau rakyat-rakyat miskin , dan maupun petualang miskin lainnya . ) OLEH KARENA ITU , aku hanya ingin mewujudkannya . dimana kita dapat hidup dengan tentram , nyaman serta aman . Karena dunia yang penuhp , itulah dunia terindah menurutku .

Chapter 1I - Kilauan Bintang

Nama ku zyaa aku bukanlah seseorang yang penting di ibukota ini . Aku dilahirkan oleh ibu dan ayahku di ibukota ini . Memang mereka bukanlah keturunan keluarga bangsawan melainkan hanya kalangan bawah atau biasa disebut rakyat miskin . Meskipun begitu aku tak pernah sekalipun mempermasalahkan hal tersebut .

Hingga hari ini aku hanya tinggal bersama ayahku , ibuku pergi saat usia ku 11 tahun . Ayahku bekerja sebagai tukang pembangun benteng . Ia bekerja mulai siang hari hingga pagi hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami .

____________________________________

Hari ini , matahari telah sampai pada posisi paling atas ( yaitu ditengah ) . Aku mempersiapkan bekal ayah untuk pergi bekerja .

" ini bekal nya ayah ! "

seru ku sambil menberikan bekal makanan nya

" Terima Kasih Nak , kalau begitu ayah berangkat "

Kata ayah sambil menerima bekal dan kemudian pergi begitu saja .

Beginilah keseharian-ku , setelah mengantar ayah . Tak ada hal lain dapat aku lakukan . hanya tidur-tiduran , malamun sambil membayangkan tempat-tempat indah yang ingin ditunjukkan oleh ibu ku .

Gunung dengan danau yang jernih nan biru bagaikan sejernih warna putih kuning yang dapat dilihat pada matahari waktu fajar tiba , hutan yang hijau dengan siulan burung yang menyerupai rangkaian nada nan sejuk jika dirasakan dengan suara derasan air terjun yang meng-gelegar .

" Apakah , dunia seperti itu me-mang a-ada ? "

tanya yang sering kutujukan kepada diriku sendiri .

" Semoga aku dapat melihat nya bersama mereka ( keluarga-ku ) ! "

Jawabku sambil terus berkhayal .

Kadang hanya dengan berkhayal aku dapat merasakan lelah dan mengantuk, karena khayalanku pula aku senang . Karena yang aku pikirkan sekarang mungkin akan menjadi mimpiku saat tidur .

" Semoga mimpiku dapat memberiku jalan ke hal yang lebih indah dari yang aku harapkan . saat dimana melihat dunia yang aku rasa ialah dunia terindah . "

kata ku sambil memejamkan mata secara perlahan .

dan sedikit demi sedikit aku terlelap untuk pergi ke dunia mimpi tersebut .

Tengah malam aku terbangun , entah karena hal apa aku terbangun .

" H-hh-eemmp-hh "

ujarku sambil menguap sambil beranjak bangun dari tempat tidur ku . Setelah terbangun dari tempat tidur . Suara ketukan pintu terdengar . Semakin lama suara ketukan pintu tersebut semakin keras .

" Iyah Iyah , tolong tunggu sebentar "

kata-ku sambil pergi untuk membukakan pintu .

Saat pintu telah kubuka .

" o-oh pak marco ada apa pak malam-malam begini ? "

tanya ku dengan perasaan heran

" Zy-a-zyaa , ikutlah denganku , CEPAT "

kata pak marco dengan tatapan sedih berkelimang air mata

" A-aada apa pak ? Kenapa bapak menangis ? "

tanya ku sambil merasa keheranan .

" a-a a-ya " kata pak marco sambil menangis , dan melanjutkannya

" a-yy-ah mu meninggal tertimpa beton benteng zyyaa "

kata pak marco dengan ekspresi tegang , sedih dan cemas yang bercampur aduk .

Dan saat itu aku merasa bahwa pak marco sedang bergurau .

" a-anda pass-ti bergurau kan pak ? "

tanya ku dengan ekspresi sedih dan meneteskan air mata

" ma-maaf zy-ya karr-na tell-llah mem-bee-ritahukan kabb-aar i-nnni "

jawab pak marco sambil terbatah-batah kata yang ia ucapkan karena tangisannya tersebut .

Tepat setelah selesai memberitahukannya kepadaku pak marco langsung pergi begitu saja . Dan saat ia pergi itulah aku hanya dapat duduk sambil menangis , entah beban apa yang akan aku pikul nantinya .

" b-bbukkan inni "

" b-bbu-kkan i-n-n-i "

" B-BUKKAN INI YANG AKU INGIN MIMPIIKAANN "

teriak-ku sambil manatap langit ketidak adilan dan memarahi bumi atas kebodohan dan kelalaian nya terhadap manusia yang ada didalamm nnyaa .

" K-K-KKEENAAPAA HARUS AKU "

" KENAPAAA HARUS AYAAH KU "

" DAN KENAAPAA HARUSS KELUARRGAA KU "

" AAA-RRGGHHH "

marahku atas takdir yang telah menancapkan ketajaman-nya ke kehidupanku .

Entah kenapa , semakin lama semakin aku tau bahwa tak ada artinya aku menyesal dan tak ada untungnya pula aku marah . Yang telah terjadi , kan kubiarkan terjadi dan mungkin diriku tak dapat kembali ke masa-masa bahagia ku bersama ayahku dulu ... aku tahu diriku kesal , aku tahu diriku marah , tetapi itu mungkin hanya untuk menghibur diri ku sesaat dengan menyalahkan dan juga menuduh , dan oleh sebab itu akupun berhenti . Aku langsung beranjak berdiri dari posisi penyesalanku dan pergi ke tempat ayah bekerja untuk melihat pengambilan dan penguburan jenazah ayahku . Dengan penuh percaya diri , aku berjalan menuju tempatnya . Manapaki jalan menuju kesedihan dan keputus-asaan .

" aku tau bahwa jika aku menangis , ayah mungkin akan kecewa terhadapku "

kata ku yang dapat kupikirkan sekarang dan mengucapkannya dalam hati .

Setelah sampai , rekan kerja ayah menyiapkan pemakaman untuknya dan dimakamkan saat itu juga , saat malam itu juga . Aku hanya bisa terdiam menahan air mata yang tak kan kunjung berhenti ini . Beberapa kali kutatap langit penuh bintang tersebut dengan tujuan agar tangisan tersebut reda untuk menampakkan kesedihannya .

______________________________

Setelah penguburan selesai , rekan kerja ayah satu-persatu memelukku dan pergi . Termasuk pak marco .

Kucoba mendekat ke makam ayah . rasa hampa ini , rasa kesepian ini malah ingin mengajak ku menjauh dari makam ayah ku . kucoba terus tubuhku , kucoba terus kaki ku tuk melangkah mendekati makamnya dan berkata beberapa kata yang sangat ingin aku ucapkan detik itu juga kepadanya .

Sambil menatap hujan bintang kelap-kelip yang begitu banyak jumlahnya dilangit nan hitam tersebut .

AKU BERKATA ~

" mungkin , aku akan menjadi KILAUAN BINTANG tersebut untuk dunia ini ayah "

___________________________

{ Choose Steps }

MUSIK : HINGGA AKHIR NANTI

___________________________

Akan Datang

▪ Bagian 2 - 7 Maret 2019

• Judul Bagian 2 : Tantangan Kehidupan

• Tanggal Terbit : 20 November 2018

______________________________

También te puede interesar

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
89 Chs