webnovel

chapter 3

"katia bangun" panggil bibi june membangunkanku pelan."you need to eat, bibi sudah membuatkan chicken sup"

"ugh.., jam berapa ini bi?"tanyaku berusaha bangkit dibantu bibi june."jam 2 siang, kau tertidur selama dua jam" jawab bibi june sembari menyusun bantal di belakangku untuk ku bersandar.dia meletakkan nampan berisi sup di pangkuanku. "mama mana?" tanyaku.

"nyonya sudah pulang diantar william setengah jam lalu"

"bibi june, apa william merasa bahagia dengan kehamilanku?"tanyaku sambil menikmati sup buatan bibi jun."apa maksudmu ?" tanya bibi june heran."aku tidak tau membaca sikap william, walau kami telah menikah aku tidak bisa memahaminya. kami jarang bersama. bibi tau sendiri dia sangat sibuk hingga jarang di rumah"

"dia pasti bahagia dengan kehamilanmu, lagi pula itukan anaknya.william dari kecil memang serius, selalu ada saja kegiatan yang dia lakukan. dia juga orang yang baik. kau harus bersabar menghadapinya, lambat laun kaluan juga akan dekat".aku hanya mengangguk pasrah

"sepertinya kau kelaparan" ledek bibi june melihat mangkuk sup ku bersih tak bersisah."sepertinya begitu " kataku tersipu malu. "i hope this pregnancy treat you better"harap bibi june sambil membenahi rambutku yang menutupi wajahku."you such a nice girl" pujinya."dont forget to eat your vitamin" bibi june menyerahkan dua butir pill ketanganku."terimakasih"

suara shower membangunkanku dari tidur ku. william here. aku melirik alaram di sisi tempat tidur william. jam 7 pm. dari mana dia baru pulang jam segini.

" oh kau sudah bangun" sapa william saat keluar dari kamar mandi menuju closet. " yeah" jawabku sambil melangkah perlahan menuju kamar mandi,setelah membasuh tangan aku mengamati wajah pucatku di cermin.apa benar aku mengandung, rasanya aku masih tidak percaya.mama janji akan jadi ibu yang baik dan akan mencintaimu.batinku sambil memgelus perutku yang masih rata.3 minggu adalah usia yang masih rentan.

senyum yang merekah dibibirku sontak menghilang melihat william mengenakan kemeja hitamnya." kau mau pergi lagi?" tanyaku membuatnya menoleh kearahku."hm.. tidak." katanya sambil terus mengancingi kemejanya. " kenapa pakai kemeja?" protesku. " mau confrence call sama klien" jawabnya. " kau sebainya rebahan , ingat kata dokter untuk bedrest" tukasnya. kalau orang sakit aja baru dia perhatian . sungutku dalam hati.

" jangan membuat suara apapun saat aku meeting" tegurnya sambil menyalakan laptop .selama satu jam william melakukan confrence call, rasanya seperti menonton film tentang seorang pebisnis melakukan transaksi.andai william bisa bersikap manis padaku layaknya suami pada umumnya, ah... ingin rasanya duduk bermanja di pangkuanya.boro boro memeluknya saja aku takut kalau bukan dia yang memulai duluan. ah katia malang benar nasibmu, punya suami keren tapi dingin 🤦‍♀️🤦‍♀️.

" kenapa wajahmu memerah?" tanya william membuyarkan lamunan ku. kapan dia ganti pakaian, berapa lama aku menghayalkan suamiku sendiri. "fupph!!"

"kenapa menghela nafas? apa kau merasa sakit? " tanyanya kawatir. " tidak, aku baik baik saja" jawabku sambil menarik selimut."kalau begitu sebaiknya kita tidur, aku merasa lelah" ajaknya. " aku tidak mengantuk , aku sudah tidur seharian".

" mendekatlah" printahnya sambil menepuk sisi kosong di dekatnya. yeah!! sorakku dalam hati kegirangan.william menarikku kedalam dekapannya. akhirnya aku bisa menghirup aroma tubuhnya. aku serasa di surga."jam berapa kau pulang kemaren malam?" tanyaku . "8:30 pm, seharusnya kau tidak menyuruh bibi june ke rumah mama kalau kau tidak sehat"

" aku tidak tahu kalau semakin parah, kupikir setelah tidur akan membaik". kataku membela diri." baiklah , jangan ulangi lagi.kau membuat bibi june kawatir, dia menyalahkan dirinya semalaman.sampai dokter mengatakan kau tidak apa apa baru bibi june merasa lega".jelasnya. "hmm" anggukku setuju." ayo tidur aku mengantuk" ajak william. malam ini aku tidur dengan senyuman di bibirku, berharap malam tidak berakhir karena saat pagi tiba william pasti kembali kesosok nya yang kaku dan dingin.🙁

Siguiente capítulo