Ulang tahun Maya part 3
"Maaf tapi sepertinya, kalian salah orang." Andika menjawab pertanyaan orang itu.
Mereka adalah pemberontak di Megazila, mereka disebut sebagai pejuang kemerdekaan. Mereka ingin mengganti pemerintahan Megazila, dari kerajaan menjadi negara. Mereka juga ingin menyatukan Megazila dengan kerajaan Kasa dan Nidas, dua kerajaan itu adalah pecahan dari kerajaan Megazila. Lalu mereka membuat negara baru dari gabungan 3 pecahan kerajaan itu.
"Terlihat dari rambut putihmu itu, kau sepertinya tidak pandai berbohong. Kalian harus ikut kami."
Datang lagi orang yang berpakaian sama, mengepung mereka berdua.
"Bagaimana ini, Andika."
"Tenang saja, aku yang akan melindungimu." Andika meraih pedangnya, tapi dia lupa kalau tidak membawanya. "Gawat."
"Tangkap mereka berdua." Kata orang misterius itu.
"Sepertinya aku datang tepat waktu." Raika datang dari atas.
Para pemberontak itu terkejut karena kedatangan Raika yang tiba-tiba. Raika dengan cepat menarik pedangnya lalu melumpuhkan para pemberontak itu. Pemimpin mereka memerintahkan mereka untuk mundur. Mereka semua mundur dari pertarungan, mereka hilang dengan cepat di gelap malam.
"Maaf ya, ayah datang terlambat di hari ulang tahunmu."
"Ya tidak apa-apa. Lagi pula tadi Maya~
Menginjak kaki Andika. "Jangan suka mencuri sken orang bicara."
"Tidak perlu menginjak kakiku juga sih."
"Maka nya jangan sering memotong pembicaraan."
Raika tertawa. "Kalian ini akrab juga ya atau jangan-jangan."
"Ya tidaklah." Andika dan Maya berkata bersamaan.
"Tenang, ayah hanya bercanda. Kalau begitu ayo pulang."
"Baik." Maya mengangguk.
"Kalau begitu, aku juga pulang ke rumahku." Andika balik arah lalu meninggalkan mereka.
"Hati-hati ya dijalan." Kata Maya.
"Ayo pulang Maya?"
"Ayah tidak perlu mengatakan itu dua kali."
Mereka pulang ke rumah mereka masing-masing. Di rumah Maya, ayah Maya memberikan hadiah ulang tahun baju baru yang sangat bagus. Maya sangat senang karena hadiahnya tapi Maya lebih senang kalau ayahnya pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama.