webnovel

Kerajaan Valerian

Fantasía
Terminado · 1.2M Visitas
  • 125 Caps
    Contenido
  • 4.7
    86 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

Chapter 1Malam - Bagian 1

Tahun 1834

Rembulan memancarkan cahaya kuning keemasan ketika awan berlalu, tetapi beberapa dari mereka mencoba untuk menyembunyikan cahayanya tetapi mereka tertiup oleh angin.

Malam itu sama seperti malam sebelumnya bagi para penduduk desa yang hidup di bantaran sungai di antara dua kerajaan, Valeria, kerajaan yang terletak di sebelah barat dan Mythweald, kerajaan di sebelah Selatan. Kerajaan-kerajaan tersebut mempunyai pedesaan dan kotanya masing-masing akan tetapi belum diputuskan daerah kekuasaan kerajaan mana untuk desa tersebut.

Lampu dan lentera dinyalakan di rumah-rumah kecil di desa tersebut pada saat hutan yang mengelilingi desa berubah menjadi gelap setelah matahari terbenam. Di sebuah rumah, seorang gadis berumur 6 tahun hidup dengan kedua orang tuanya. Dia sedang bermain dengan seekor kelinci yang baru saja diberikan padanya oleh ayahnya. Dia sering melihat kelinci itu melompat-lompat di sekitar hutan tetapi dia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengannya. Dia sedang mengusap bulu-bulu putih kelinci itu dengan jemari kecilnya ketika dia mendengar panggilan ibunya.

"Katie!" Ibunya memanggilnya, suaranya terdengar panik.

Gadis kecil itu beranjak dari tempat dia duduk, memeluk kelincinya sembari keluar dari kamar kecilnya untuk menemui ibunya. Ketakutan terpancar dari wajah ibunya saat ia menoleh ke arah pintu.

"Sayang," Ibunya membungkuk agar bisa menatap mata anaknya, "Ibu ingin kamu tetap tinggal di sini, tutup pintunya dan jangan pernah membuka pintu sampai ayahmu atau ibu datang menjemputmu."

"Ke mana ibu akan pergi?" Gadis itu bertanya kepada ibunya, mata coklatnya menyorotkan kebingungan.

Di saat yang bersamaan, jeritan seorang wanita bergema di luar, membuat keduanya menoleh ke arah jendela. Ibu yang ketakutan itu meletakan kedua tangannya di wajah anaknya untuk menarik perhatiannya.

"Katie, buah hatiku," dia berbisik dengan pelan kepada anaknya, "Ingat, ayah dan ibu akan selalu menyayangimu. Jaga dirimu, anakku." Dia mencium dahi anaknya dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia tahu bahwa dia tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan semuanya, dan walaupun dia bisa, akankah anaknya mengerti? Katie telah tumbuh dengan kelemah lembutan dan kasih sayang. Dia berada di umur di mana dia seharusnya bertumbuh menjadi seperti kuncup bunga yang siap untuk tumbuh dan mekar menjadi bunga yang cantik, tetapi takdir berkata lain. Yang gadis itu tidak ketahui adalah bahaya yang sedang menuju ke arah mereka. Seseorang menggedor pintu dengan keras diantara jeritan para pria dan wanita.

"Sembunyi!" perintah ibunya dan gadis kecil itu bergegas bersembunyi di bawah tempat tidur.

Gadis kecil itu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi tetapi ibunya menyuruhnya untuk bersembunyi. Tangisan, teriakan dan suara pintu yang digedor membuat gadis kecil itu sangat ketakutan sehingga ia memeluk kelincinya lebih erat. Gadis itu kemudian mendengar suara pintu yang berderak dengan kuat diikuti dengan suara yang samar. Katie keluar dari tempat persembunyiannya untuk mengintip apa yang terjadi tetapi ia kebingungan ketika ia melihat seorang pria mendekap ibunya dan menggigitnya. Tetesan darah menetes dari sudut bibirnya pada saat ia menghisap darah dari ibu gadis itu.

"I-Ibu?" gadis itu memanggil ibunya yang tidak lagi bernyawa. Tidak ada senyuman di wajahnya dan matanya terlihat kosong. Ibunya telah lama tiada dan sekarang hanyalah seperti seonggok daging.

Mendengar suara gadis itu, pria yang sedang menghisap darah ibu sang gadis mengalihkan pandangannya pada gadis yang berdiri di depan pintu. Sambil menjilati bibirnya dia melemparkan wanita yang ada di tangannya dan berjalan ke arah gadis kecil itu dengan penuh semangat sambil memikirkan tentang korbannya yang berdiri di hadapannya.

"Gadis kecil sebagai permen untuk vampir," pria itu melihat gadis itu berlari ke ruangan yang lain tetapi dia lebih cepat, "Manusia yang tidak berdaya di bawah belas kasihan seorang vampir. Sangatlah mudah jika kalian mendengarkan kami tetapi lihat apa yang telah mereka bawa untuk diri mereka sendiri. Aku akan menikmati saat menghisap darah manismu."

Katie tidak mengucapkan satu katapun tetapi melangkah mundur secara perlahan dengan tangan yang gemetar oleh karena ketakutan. Gadis itu terpojok karena tidak ada lagi tempat baginya untuk melarikan diri. Ketika pria di depannya melompat untuk menyerangnya, dia menutup matanya menunggu rasa sakit yang akan datang tetapi tidak ada yang terjadi kecuali suara retakan dan bunyi benda yang jatuh. Dengan perlahan gadis kecil itu membuka matanya dan melihat pria yang ingin menyerangnya tergeletak di atas tanah. Ia mengangkat kepalanya dan langsung bertatapan dengan sepasang mata merah padam yang tidak seperti mata pria yang tergeletak di lantai.

Keduanya saling bertatapan, yang satu dengan ekspresi wajah ketakutan sementara yang lainnya menatap dengan penuh keingintahuan, menatap juga hewan yang ada di tangan anak tersebut. Ketika pria berperawakan tinggi itu melangkah maju, gadis kecil itu berkata,

"Tolong jangan bunuh dia," dia berbisik sambil memeluk erat kelincinya.

También te puede interesar

Raja Vampir Bertopeng Pengantin Wanita Kecelakaan

``` (Konten dewasa R-18+ Berisi adegan kekerasan, tanpa drama wanita kedua atau pemerkosaan.) Cinta saya tidak mengenal akhir, tidak ada benar atau salah. Karena saat saya mencinta, saya ingin kamu menjadi milik saya seutuhnya seperti saya milik kamu - Angelina Bhardawaj ~~~~~~ "Saya sudah bilang saya ingin merusakmu," dia menopang dagunya sambil menekannya ke dinding. "Dan kamu sudah cukup melakukannya. Sekarang saya pergi," dia membalas dengan tajam. "Kamu tidak mengerti kata-kataku, Putri," dia menyeringai dengan dingin. "Saat saya bilang saya ingin merusakmu, saya ingin mengikatmu di ranjangku dan mengisimu sampai wangi kamu menyatu dengan diriku dan setiap orang sialan di dunia ini tahu siapa kamu... Bahwa kamu benar-benar milikku!" Dia mendorongnya ke dinding, menciumnya dengan penuh gairah. ~~~~~~ Elliana Heart, putri tidak sah dari Raja Kota Heart Moon dengan keturunan pemburu hanya menginginkan satu hal dalam hidupnya; untuk mengetahui dan bertemu dengan ibu kandungnya. Tidak berdosa dan cantik, Elliana sering menjadi korban rencana ibu tirinya dan saudara tirinya. Sebastian Marino, Pangeran Vampir bertopeng yang terkenal, tidak mendapatkan apa-apa selain kebencian dari semua orang di sekelilingnya. Setiap orang takut kepadanya karena dia memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Setelah menghuni penjara selama satu tahun menggantikan saudara tirinya, Elliana terkejut saat dibebaskan. Namun, kebahagiaannya berubah singkat saat dia mengetahui bahwa dia harus menikah dengan Pangeran vampir tersebut menggantikan saudara tirinya. Elliana tidak tahu apa-apa tentang vampir, dan Sebastian membenci segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia-manusia jahat itu. Apa yang akan dia lakukan saat dia menikah dengan monster yang dinamakan dari dunia gelap yang mengambil dan berburu tanpa belas kasihan? "Kamu tidak penasaran bagaimana wajah saya?" Dia memegang dagunya dengan sakit. "Tunjukkan wajahmu kepadaku saat kamu percaya padaku," dia tersenyum lembut. 'Hal itu tidak akan pernah terjadi,' pikir Sebastian. Baginya, dia tidak lebih dari sebuah alat untuk membalas dendam pada manusia. Baginya, dia lebih dari apa pun yang pernah dilihatnya, bahkan lebih dari kebenaran eksistensinya sendiri. Ada kekuatan yang bahkan lebih besar dan lebih kuat dari segalanya dan kekuatan itu disebut takdir. Akan kah mereka mampu melawan takdir mereka untuk tetap bersama atau menyerah padanya dan kehilangan segalanya? Kisah penyihir paling mematikan yang menyamar sebagai manusia dan pangeran prodigy paling berbahaya yang bertahan hidup pada darah vampir. Penyangkalan- Buku ini dibangun di sekeliling dunia sihir dan fantasi murni. Romansa ini akan membuatmu merasakan kupu-kupu di perutmu sementara beberapa adegan mungkin membuatmu mempertanyakan kewarasan tentang cinta. 50 bab pertama akan membangun dunia di sekitar buku. Saya berjanji, jika kamu tinggal, kamu akan menyukai bukunya, sampai ini bukan genre yang kamu sukai. ~~~~~~ Ikuti saya di media sosial saya. Facebook - Penulis Angelina Bhardawaj Instagram - @angelinabhardawaj ```

AngelinaBhardawaj · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
358 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1
Volumen 2