Saat itu di luar gelap dengan angin yang berembus dengan dinginnya. Gerimis yang sedari tadi turun mengetuk-ngetuk jendela mobil Xi Xiaye, seolah ingin masuk. Sesekali terlihat langit menampakkan kilat yang disusul gemuruh guntur.
Sudah lama sekali sejak Xi Xiaye terakhir kali mengemudi, tetapi beruntung kemampuan itu masih dapat dipertahankannya. Xi Xiaye terlihat memegang kendali dengan santainya, meski di luar begitu suram dengan curah hujan dan angin. Dipijaknya pedal gas, mempercepat laju mobil.
Seolah ada sesuatu yang memberatkan pikiran suaminya belakangan ini, sehingga Xi Xiaye turut mengkhawatirkan keadaan itu. Pasti soal kejadian masa lalu.
Dia mengerti bagaimana pahitnya semua itu. Terkadang Xi Xiaye berharap, suaminya mau mencurahkannya sedikit saja padanya. Baginya itu jauh lebih baik daripada Mu Yuchen memendamnya sendiri dalam-dalam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com