Sang sahabat pun hanya bisa melihat mobil itu yang perlahan menjauh ditelan gelap malam. Tertunduk pasrah, diambilnya rokok tadi dan menyalakannya. Namun baru saja mengembus sekali, sepasang tangan merebutnya.
Zhou Zimo menoleh dan melihat Su Chen mengembuskannya dengan santainya sambil menyeringai jahil.
Su Chen pun ikut menoleh ke arah mobil tadi menjauh. "Aku tak pernah berpikir kalau si hebat Mu Yuchen berubah jadi begini. Dia yang sebenarnya meminta bantuanmu, supaya dia tidak langsung turun tangan, 'kan? Sejak kapan menurutmu dia seperti itu?"
"Apanya? Memangnya hanya kau saja yang bisa kubantu? Tapi aku juga berpikir, baguslah kalau demikian. Jika tidak, bagaimana caranya agar kita tetap bisa berteman? Dasar ya, pesona perempuan!"
Su Chen mengangkat bahu. "Kau tahu, aku lama-lama iri juga padanya. Setidaknya dia punya seseorang yang menunggu di rumah. Tidak seperti kita, melajang…"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com