Qi Lei saat itu memang terlihat biasa saja, namun Xi Xiaye samar merasakan bahwa di balik lekuk senyum itu seolah terdapat pisau tersembunyi; sudah pasti ada maksud buruk. Mungkin saja dia ingin beradu jotos, sehingga benarlah jika dia tidak benar-benar tulus!
Mu Yuchen masih belum menjawab. Xi Xiaye menoleh padanya yang masih tampak tenang itu. Tatapannya melayang penuh arti, tak satupun tahu apa yang dipikirkannya. Dibiarkannya Qi Lei melakukan apa yang disukainya.
Tak lama kemudian barulah sang pria tersenyum mengangguk. "Sebuah kehormatan kau mampir ke sini. Terima kasih bantuannya, ya," ujarnya pada Qi Lei sambil melihat barang-barang yang dibawa dari swalayan tadi di atas meja.
"Yah, sama-sama!" Qi Lei hanya mengangkat bahu, mencuri pandang pada Xi Xiaye.
"Mari, mari duduk. Aku sedang menyiapkan makan malam," kata Mu Yuchen lagi dengan ramah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com