Ponsel tampak menunjukkan panggilan dari Mu Yuchen. Sang gadis menatapi ponselnya itu beberapa saat hingga akhirnya menjawab, dan terdengarlah suara sang pria. "Lama sekali diangkat? Sudah pulang?"
Mendengar nada yang penuh perhatian itu, sang gadis merasa tidak nyaman. "Belum," jawabnya lirih, mendesah.
Sang pria menangkap dengan jelas nada suara istrinya itu. "Hei, kenapa? Ada yang membuatmu gusar?"
Namun pertanyaan itu tidak dijawab. "Zitong membawamu ke rumah sakit, 'kan?" lanjut sang pria lagi.
Masih saja terdiam. Ponsel itu digenggamnya saja. Sorot matanya seolah menunjukkan perasaan sang gadis yang kacau.
Menyadari istrinya yang diam saja, Mu Yuchen pun mengernyit. "Heh, jawablah Xiaye," ujarnya sambil memutar kursi dan memandangi suasana kota dari jendela. Perasaan sang pria pun mulai tidak tenang.
"Sudahlah, aku tidak mau bicara dulu," jawab sang gadis tertunduk, ketus. Suaranya terdengar sedih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com