Seruan itu seolah menghentikan keributan samar di dalam ruangan. Suasana berubah tegang.
Ibu anak itu saling bertatapan dengan ketus.
Sorot mata Wang Qin penuh dengan kemarahan bercampur kekecewaan, sedangkan Qi Lei hanya menatap mengejek dengan mata yang tampak tenang.
Beberapa saat kemudian, Qi Lei kembali berfokus pada dokumen yang sedang diberesinya tadi. "Ibu tahu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Kalau Ibu menceraikannya, mungkin Ibu akan mendapatkan sesuatu darinya. Jelas Ibu pun mendapatkan semuanya pada akhirnya. Jangan menunggu saja saat Ibu di sana malah membukakan jalan untuk orang lain. Ayah itu dingin dan tidak berperasaan. Ibu sendiri tahu. Pada wanita saja dia pelit, jelas dia bukan orang hebat."
Suara Qi Lei begitu tenang, namun tersirat rasa sakit di dalamnya. Wang Qin dapat memahaminya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com