Mu Yuchen pun menyambut pelukan itu dengan erat.
"Aku senang sekali. Kau akan bersamaku selalu, 'kan?" tanyanya lirih. Kebahagiaan sang gadis benar-benar tergenapi, kala dulunya dia khawatir jika semua ini hanya mimpi belaka. Jika memang benar, dia pun pasti memilih untuk tetap tidur dan menikmati itu.
Akankah kebahagiaan itu selalu menjadi milik mereka?
"Tentu, Xiaye sayang. Aku milikmu selalu," jawab sang pria tersentuh. Xi Xiaye akhirnya menangis.
Mu Yuchen mengangkat kepala sang gadis, terkekeh perlahan. "Hei, ini hari bahagia kita. Kenapa menangis? Tak lama lagi penyelenggaraan resepsinya. Kalau kau memang sungguh bersyukur karena memilikiku, berarti puaskan aku malam ini, ya?"
"Ya ampun…" Sang gadis pun membuang muka dengan wajah tersipu.
"Lah, kenapa tidak? Ini adalah malam pertama kita yang resmi. Aku sudah menantikannya lama sekali. Kau juga begitu," bisik sang pria.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com