Telepon berakhir dengan sangat cepat. Mu Yuchen menyerahkan ponsel itu kepadanya lalu mengambil pakaian dari lengannya. Mu Yuchen lalu berkata dengan lembut, "Besok, temani aku untuk menjemputnya dari bandara kalau begitu."
"Oke ..." Xi Xiaye menatapnya dan mencoba untuk menyelidiki.
"Itu tadi Lingshi. Dia gadis yang sangat hebat. Kau akan menyukainya," katanya, namun tatapannya menjadi suram. Mu Yuchen menghela napas dan tiba-tiba berhenti di langkahnya. "Panggil Ah Mo. Katakan padanya untuk pulang besok malam."
Kemudian, Mu Yuchen mendahului Xi Xiaye dan berjalan ke villa.
Perasaan menyesakkan yang tiba-tiba ini entah kenapa membuat Xi Xiaye sedih. Ketika dia melihat sosok Mu Yuchen menghilang melalui pintu, dia menghela nafas. Xi Xiaye hanya bisa melakukan apa yang dia katakan.
Setengah jam kemudian, sudah hampir tengah hari. Xi Xiaye berencana untuk memasak, tetapi tepat ketika dia akan memulai masaknya, Zhou Zimo tiba-tiba memanggil Mu Yuchen.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com