Han Yifeng pun menghiburnya. "Tidak apa-apa, Xinyi. Kau berniat baik, hanya saja tak ditanggapinya. Xiaye selalu membenci orang lain yang macam-macam pada ibunya. Aku ingat waktu itu sudah kuperingatkan, tapi kau tak menghiraukannya. Tidak usah terlalu dipikirkan. Bersiap-siaplah, mereka telah menunggumu."
Begitu dilihatnya Huang Shanshan di depan pintu, Han Yifeng menarik Xi Xinyi dan menyerahkan kantung es padanya. "Bantu dia. Mereka pasti sudah tidak sabar. Aku ganti baju dulu."
Dilihatnya kemejanya yang tadi basah karena Xi Xiaye menangis dalam pelukannya. Dia mendesah saja melihat ini.
"Baiklah, sepupuku. Pergilah duluan. Biarkan dia bersamaku di sini."
Huang Shanshan dengan sigap mengambil kantung es itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com