Hanya dengan mendengarkan derap langkah kaki, dia sudah bisa menebak siapa yang datang.
"Hei-hei-hei!" Huo Sanyan menghempaskan dirinya sendiri ke tempat tidur rumah sakit. Wajahnya penuh kecemasan. "Apa aku terlambat datang? Aku baru mendapat kabar pagi ini, jadi aku langsung datang. Apa keponakan tertuaku sudah merasa lebih baik?"
Ye Xun berbalik dan menatapnya.
"Hei, bersikaplah lembut dan jangan menakuti anak itu."
"Oh, oh, maaf!" Huo Sanyan menggenggam tangannya dengan minta maaf.
Dia berbalik untuk melihat gadis kecil di tempat tidur. Dia tersenyum ketika menyambutnya.
"Hai, Sayangku. Apa kau tahu siapa aku?"
"Bibi Tiga Mata," jawab Ying Bao, dengan penuh semangat dan pasti.
Huo Sanyan memasang ekspresi sangat serius saat mengoreksinya.
"Bukan, bukan, aku bukan bibi mana pun. Aku 'gugu' mu. Kau harus memanggilku 'gugu,' mengerti? "
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com