L tidak membalas lagi kata-kata suaminya. Ia memilih menghampiri mertuanya, Finland, dan memeluk wanita itu.
"Selamat sore, Nyonya Schneider. Apa kabar?" tanya L dengan suara merdunya.
Finland membalas pelukan L dengan hangat.
"Ah.. kenapa masih memanggilku Nyonya Schneider? Kau kan sudah menikah dengan anakku... Tentu mulai sekarang kau hanya memanggilku Mama," katanya setelah melepaskan diri dari L dan menatap gadis itu dengan penuh perhatian.
L tertegun. Ia menoleh ke arah suaminya dan London mengangguk sambil tersenyum.
"A.. aku..." L tidak dapat berkata-kata. Ia telah kehilangan ibunya 12 tahun yang lalu dan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu untuk waktu yang demikian lama.
Finland yang melihat sikap L demikian, segera mengerti apa yang terjadi. Ia sendiri kehilangan ibunya saat masih berumur sepuluh tahun dan tidak pernah mengenal ayahnya. Ia sangat memahami apa yang dirasakan L.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com