Suasana di ballroom itu segera menjadi ribut.
"Tolong ayahku... Tolong.. Tolong ayahku..." Berkali-kali terdengar suara jeritan Caroline Wendell yang mengiba. Ia menghambur kepada ayahnya dan berusaha melindungi laki-laki tua itu dari serangan Danny Swann berikutnya, tetapi pria itu sama sekali tidak peduli. Ia menarik tubuh Caroline lalu kembali melayangkan tinjunya ke wajah John Wendell.
Caroline yang merasa merasa terpojok segera bangkit dan menghampiri London Schneider, berharap pria itu akan menolong ayahnya. Dengan suara yang masih mengiba ia hendak memegang tangan London dan memohon.
"Tolong ayahku, London. Kau pasti punya pengawal, kan? Kau pasti punya orang-orang... Jangan biarkan Ayahku dipukuli oleh laki-laki gila itu. Aku sudah tidak punya hubungan apa pun dengannya! Apa yang ia lakukan tidak ada urusannya denganku. Aku tidak rela kalau ia memukuli ayahku..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com