'Hemm kamu sengaja melakukan ini karena cemburu ya? Aku merasa lega karena kamu bisa mengendalikan emosimu itu, aku bangga karena kamu kini sudah berubah tidak seperti dulu yang langsung emosi dan adu otot jika sedang marah. Terima kasih sayang' Winda tersenyum menatap Dirga.
'Arghh apa-apaan Dirga ini, dia sengaja ingin pamer di hadapanku? Astaga kekanak-kanakan sekali. Lihat saja, sekarang kau bisa pamer tapi nanti kau akan menangis jika aku benar-benar sudah merebut Winda dari genggamanmu' kata Putra dalam hati kesal.
'Aku tidak bisa meberimu pelajaran yang keras, karena aku tidak ingin merusak rencana papa, aku harus bersabar dengan tingkahmu itu karena sebentar lagi kau tidak akan bisa mengganggu hubunganku dengan Winda. Lihat saja sampai operasi om Jaja berhasil' Dirga tersenyum penuh arti.
Masing-masing dari mereka sibuk dengan pikirannya sendiri, semua saling berpendapat. Tapi tidak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi kemudian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com