webnovel

Yang Terakhir Melangkah (4)

Editor: Wave Literature

Suara ambruk dan getaran dari lift yang jatuh terdengar oleh nyaris semua orang di gedung itu. Semuanya memegangi ponsel mereka yang menyala terang sembari keluar dari kamar mereka. Mereka saling bertatapan dengan takut di sepanjang lorong yang gelap.

"Apa yang terjadi?"

"Sepertinya suara keras itu berasal dari arah lift."

"Aku juga mendengarnya. Kukira itu gempa bumi…."

Mereka bicara dan mengangkat ponsel, lalu berjalan di lorong ke depan lift. Pintu ganda pada lift itu tetap tertutup, tidak bisa terbuka karena listrik yang mati. Kalau ada yang ingin turun, mereka harus menggunakan tangga.

Penjaga asrama tiba-tiba menyadari apa yang terjadi. "AHHH!" Teriakannya mendidihkan darah. Panik, ia mulai menghubungi beberapa nomor. Ia menghubungi Kantor Keamanan Kampus, polisi di luar kampus, dan bahkan bagian perawatan lift.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo