Yang Terakhir Melangkah (2)

Pada Sabtu pagi, Gu Nianzhi tiba di apartemennya di Hepingli. Tidak ada yang menyambangi apartemennya belakangan itu, dan hal ini tampak jelas. Meski jendela-jendelanya tertutup rapat, ambang jendela dan perabot-perabotnya tetap terselimuti debu tipis. Gu Nianzhi puas melihatnya. Apartemen itu adalah suaka kecilnya, dan ia tidak berencana membiarkan sembarang orang masuk, sekalipun hanya pembantu paruh waktu.

Setelah meletakkan koper dan tas laptopnya, ia berjalan ke dapur, menemukan sebuah kain bersih, dan mulai membersihkan apartemennya dengan jeli. Pertama, ia menyeka lapisan debunya dengan kain kering, lalu ia menyekanya lagi dengan lap basah sekaligus mensterilkan bagian itu. Ketika ia selesai membersihkan beberapa ruangan dan memastikan semuanya bersih mengkilap, sudah tiga jam berlalu.