Karena seperti itu, He Zhichu merasa tidak ada yang harus dikatakan lagi. Bibi Qin hamil dan bahkan kehilangan bayinya.
Setelah menutup teleponnya, He Zhichu mengernyitkan alis untuk waktu yang lama sebelum menghela napas. Ia memijat pelipisnya dan memeriksa pesan suaranya. Suara Gu Nianzhi yang jernih dan manis terdengar di telinganya. Ia tak bisa menahan senyuman ketika mendengarnya.
Saat itu pukul enam atau tujuh malam. Gu Nianzhi baru saja kembali dari makan malam dan mandi. Ibukota Di sudah mulai dingin di bulan Oktober, jadi cuaca di malam hari cukup sejuk. Ia membungkus tubuhnya dengan jubah mandi dan keluar dari kamar mandi. Ketika sedang mengeringkan rambut dengan handuknya yang lembut, ponselnya berdering. Ia menghampirinya untuk memeriksa.
Itu nomor He Zhichu.
Gu Nianzhi mengangkatnya. "Profesor He! Anda memang orang sibuk!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com