webnovel

Ia Sempurna

Editor: Wave Literature

Sang dokter yang bertubuh besar dan berjanggut itu menatap Reinitz selama sejenak. "Saya pasti sudah menelepon polisi untuk menangkapmu sekarang juga kalau ia sudah meninggal, dasar pembunuh."

Reinitz menghembuskan napas panjang, mendongakkan kepalanya, dan memandang langit-langit ruang penanganan darurat itu. Ia menghela napas panjang, kemudian berbalik dan berjalan pergi.

"Hei! Kau mau ke mana?" Sang dokter khawatir. Meski Gu Nianzhi masih hidup, ia bisa berhenti bernapas kapan saja. Tekanan darah serendah itu…. Malah, berdasarkan semua yang ia pelajari di sekolah kedokteran, ia tidak tahu bagaimana bisa Gu Nianzhi masih hidup.

Reinitz tidak menoleh ketika mengatakan, "Saya mau menelepon. Mohon tunggu." Setelah meninggalkan ruang penanganan darurat, Reinitz mengeluarkan ponselnya, menelepon sebuah nomor, dan berkata dengan tenang, "Aku mau satu helikopter. Ya, ada yang terluka serius. Kuberi kau waktu 20 menit. Datanglah segera!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo