Mata Gu Nianzhi tampak agak sedih, dan meski tidak begitu jelas, He Zhichu selalu merupakan pengamat Gu Nianzhi dan langsung menyadarinya. "Ada apa? Kau begitu tidak senang hanya mengenai mengganti tanda pengenal?" He Zhichu menunjuk ke arah dapur. "Buatkan aku kopi, dan kau minumlah air kelapa. Ada di kulkas."
Gu Nianzhi membeku. "Saya membuat kopi?" Ia begitu terkejut hingga hampir lupa bahwa ia kesal mengenai paspor dan tanda pengenal barunya.
"Ya. Siapa lagi yang akan melakukannya kalau bukan kau? Memang sudah sepatutnya murid melayani guru mereka di kala butuh. Bukankah begitu?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com