webnovel

Kau adalah Obat Bagiku (6)

Editor: Wave Literature

Setelah selesai mandi Huo Shaoheng mendengar ponselnya bergetar dengan keras di atas meja nakas. Huo Shaoheng mengangkat telepon yang ternyata berasal dari Chen Lie. Huo Shaoheng membuka kunci layar ponselnya, menerima panggilan masuk itu, dan mendengar Chen Lie mengatakan, "Buka pintunya! Saya ingin melaporkan sesuatu. Penting!"

Huo Shaoheng berjalan ke pintu kamarnya, membukanya, dan bergegas keluar dari sana. Chen Lie berdiri di hadapannya, wajahnya pucat pasi. Huo Shaoheng dengan tenang bertanya, "Kau sudah mendapatkan hasil analisis obat perangsang itu?" Enam jam telah berlalu.

Wajah Chen Lie memucat; ia menjawab dengan terbata-bata, "Mayor Huo, saya telah mengetahuinya. Ini bukanlah obat perangsang seksual biasa!"

"Lantas apa itu?" Tanya Huo Shaoheng. Suaranya tenang dan stabil namun lebih dalam dari biasanya. Seperti datang dari dalam dadanya.

"Itu adalah H3aB7!" Suara Chen Lie menggelegar. "Anda tahu tentang H3aB7, kan? Itu adalah obat yang baru-baru ini kita investigasi."

Pembuluh darah di balik tangan Huo Shaoheng tampak menonjol. "Apa? Kau yakin itu H3aB7?!"

"Tidak salah lagi!" Chen Lie terlihat seperti akan menangis. "Tim Anda memperoleh formula dan rasio komposisi obat tersebut belum lama ini. Saya telah menyimpannya di dalam komputer saya, sehingga saya mereferensikan silang data-data yang saya peroleh dengan hasil dari obat perangsang itu. Kutuk saya bila keduanya bukanlah obat yang sama!"

"Tetapi itu adalah obat yang sangat mahal, dan sejauh ini baru diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Bagaimana...?" Huo Shaoheng tak dapat lagi menjaga sikap tenangnya.

"H3aB7 merupakan obat genetik istimewa yang dikembangkan oleh para ilmuwan Jepang. Obat ini dapat menghancurkan, pada level genetik, baik sistem kekebalan tubuh dan sistem keturunan genetik.

"Anak-anak yang terlahir dari wanita yang terkena dampak obat ini dapat memiliki genetik yang lebih buruk untuk generasi berikutnya. IQ mereka menurun sementara kekuatan tubuh mereka meningkat. Pada akhirnya mereka akan berakhir seperti raksasa-raksasa bodoh yang digambarkan dalam mitos-mitos Barat. Sampai titik tersebut tingkat intelegensi mereka tidak lebih dari binatang ternak, dan akan hanya bisa diurus dengan cara yang sama seperti merawat binatang ternak. Mereka bahkan takkan bisa dipergunakan sebagai budak. Sekarang, tentang efek samping dari obat ini adalah: obat ini menyebabkan wanita berovulasi dan memancarkan feromon yang menarik lelaki agar berhubungan intim dengannya sehingga telur-telur mereka dapat dibuahi. Para ilmuwan kemudian meneliti keturunan selanjutnya untuk melihat apakah genetik mereka rusak dan semakin memburuk pada setiap generasi. Jadi, ketika obat ini disuntikkan ke seorang wanita, insting reproduksi mereka akan mengambil alih kesadaran dan nafsu seksualnya akan meningkat, jauh melebihi wanita normal. Pada dasarnya ia bertingkah seperti seekor hewan yang hanya bernafas dan hidup berdasarkan insting biologis--."

Huo Shaoheng menyela, "Tapi intel kita menunjukkan bahwa eksperimen obat ini gagal. H3aB7 sebenarnya tidak melemahkan materi genetik yang dibawa seorang ibu/pihak wanita."

Chen Lie mengangguk dan mengatakan dengan sedikit canggung, "Itu adalah hasil yang mereka harapkan, tetapi mereka belum berhasil mendapatkan hasil yang diinginkan karena penelitiannya memang belum sampai pada tahap tersebut. Mereka masih terus mengujinya. Namun, ada sesuatu yang memang dihasilkan dari penelitian itu,--mereka mempelajari bahwa obat ini memiliki efek samping yang besifat fatal."

"Efek samping apa itu?"

"Anda tahu obat 'Viagra'? Itu sebenarnya bukanlah obat perangsang khusus pria. Awalnya, para peneliti sedang mengembangkan sebuah pengobatan penyakit jantung, namun di perjalanannya mereka menemukan bahwa obat itu meningkatkan aliran darah ke bagian vital pria. Itulah proses bagaimana mereka menemukan obat perangsang khusus pria yang sangat efektif.

"Apakah Anda mengerti maksud omongan saya sekarang? Sederhananya, mereka belum menemukan cara untuk menyabotase materi genetik dengan H3aB7, belum, akan tetapi obat tersebut efeknya telah terbukti sebagai obat perangsang nomor satu untuk wanita."

Chen Lie menjadi semakin malu-malu. Ia mengatakan dengan sedikit kesulitan, "Tujuan akhir obat ini ialah reproduksi. Itu berarti wanita yang berada di bawah pengaruh obat ini membutuhkan kontak seksual yang sebenarnya..."

Huo Shaoheng terdiam selama satu menit penuh. Ia akhirnya berbicara dengan suara serak, "Ia membutuhkan kontak seksual yang sebenarnya?"

Chen Lie mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Kalau tak begitu ia bisa tewas. Saya tidak bercanda! Obat-obat genetik ini sangat luar biasa kuat!"

Huo Shaoheng terdiam selama beberapa saat. Akhirnya ia menganguk-angguk dan mengutarakan serangkaian kriteria sambil mondar-mandir di ruangan. Ia menghitungnya dengan jari. "Nomor 1: Tak boleh ada seorang pun yang tahu. Nomor 2: Cari seorang lelaki yang sehat, bebas dari STD, dan tidak pernah bermain-main dan bergonta-ganti pasangan. Akan lebih baik jika masih perjaka. Nomor 3: Laki-laki ini harus melupakan semuanya begitu semuanya selesai. Mengerti?"

Chen Lie memutar matanya. "Jangan khawatir, saya mengerti. Tapi memangnya apa yang sedang Anda lakukan—mencari seorang menantu laki-laki? Sehat, bebas STD, dan seorang yang masih perjaka?! Kenapa tidak sekalian saja Anda adakan turnamen seni bela diri dan membuat seluruh pasukan berjuang untuk bisa dinikahkan dengan Gu Nianzhi? Dan lagipula, obat ini telah disuntikkan ke aliran darahnya, sehingga efeknya lebih kuat dibandingkan jika dimasukkan melalui mulut dan dicerna di perut. Satu orang lelaki mungkin tidak akan cukup!"

Huo Shaoheng hening kembali. Setelah beberapa saat, ia berkata dengan gigi yang digertakkan, "Obat itu telah disuntikkan ke aliran darahnya? Siapa yang melakukannya?"

"Saat ini hal itu tidak penting. Anda harus melakukan sesuatu mengingat kondisinya sekarang, secepat mungkin. Gu Nianzhi hanya memiliki waktu selama 24 jam, tapi 6 jamnya sudah berlalu." Chen Lie menunjuk ke jam tangannya. "Kalau terus bertele-tele, Gu Nianzhi akan semakin menderita."

Huo Shaoheng tidak menjawab.

Ia bisa menerima cara yang lainnya—hampir—jika ia melakukan hubungan intim hanya dengan satu orang laki-laki... tetapi dengan beberapa laki-laki? Itu sudah kelewatan. Huo Shaoheng telah mengamati gadis kecil ini tumbuh besar di hadapannya, dan sekarang, ia akan dilemparkan ke sebuah pesta seks liar dengan beberapa laki-laki. Hanya dengan memikirkannya saja membuat otaknya seperti akan meledak.

Chen Lie menataap ponselnya dan tak berani berkata-kata. Beberapa kali ia mencoba membuka mulutnya seolah akan mengatakan sesuatu tapi setiap kali itu juga ia menahan diri. Chen Lie menyadari bahwa Huo Shaoheng bukanlah seorang pria yang mudah dibujuk atau dipengaruhi. Ia harus benar-benar harus mencari tahu sendiri. Selagi Huo Shaoheng sedang mempertimbangkan hal itu, Chen Lie menekan tombol mulai di stopwatch di jam tangannya. Ia ingin melihat seberapa lamakah waktu yang dihabiskan Huo Shaoheng untuk mengambil keputusan.

Huo Shaoheng mengahbiskan saktu tepat 10 menit 20 detik. Sebuah rekor baru.

Huo Shaoheng akhirnya berkata dengan kesulitan, "Lupakan yang telah aku katakan. Tidak usah repot-repot mencari kandidat."

Chen Lie menyeringai. "Anda sungguh-sunguh ksatria." Ia berhenti sejenak, lalu bertanya, "Anda akan melakukannya sendiri?"

Huo Shaoheng menjawab dengan suara yang rendah, "Aku lengah. Aku seharusnya merawat dan menjaganya lebih baik lagi." Militer Imperial telah secara khusus memintanya untuk menjadi wali Gu Nianzhi, dan ia telah gagal menjalankan misi tersebut.

"Ini bukan salah Anda. Jangan berkata seperti itu, seperti bukan dirimu saja. Sekali lagi, apa moto hidup Anda?" Chen Lie menirukan suara rendah Huo Shaoheng. "Kematian adalah satu-satunya hal yang tidak dapat ditangani. Selalu akan ada harapan selama kau hidup."

Toh berhubungan seksual dengan laki-laki tak akan membunuh Gu Nianzhi. Itu hanyalah tindakan yang diperlukan untuk menyembuhkan kondisinya. Jadi mengapa terlalu memikirkan jumlah laki-laki yang akan tidur dengannya? Satu orang, beberapa orang—apa bedanya? Chen Lie diam-diam berpikir Huo Shaoheng bertingkah seperti seseorang yang munafik. Tapi ia tidak akan berani menyatakan hal itu langsung di hadapan Huo Shaoheng.

Huo Shaoheng membuka pintu kamarnya. Ia melihat Gu Nianzhi yang mulai gelisah lagi di atas tempat tidur. Lalu, ia berkata kepada Chen Lie, "dia sepenuhnya tidak sadar?"

Chen Lie mengerti pertimbangan Huo Shaoheng. "Gu Nianzhi tak akan mengingat apapun. Ia bahkan tidak mengenali siapapun: ia hanya bertingkah berdasarkan instingnya."

Meskipun Gu Nianzhi tidak memiliki hubungan darah dengan Huo Shaoheng, ia telah tinggal bersamanya sedari umur 12 tahun hingga tumbuh menjadi seorang gadis muda dalam pengawasannya. Huo Shaoheng adalah wali Gu Nianzhi dan selalu menganggap Gu Nianzhi layaknya seorang anak kecil yang berada di bawah penjagaannya. Situasi ini luar biasa canggung baginya.

"Jangan khawatir, saya tak akan mengatakannya pada siapapun." Chen Lie mengangguk paham. "Saya tahu ini serius. Dan lagipula ada Sumpah Hipokratis. Saya harus melindungi privasi pasien-pasien saya." Ia berpikir sejenak dan menambahkan, "Saya juga akan merahasiakannya dari militer."

"Baiklah. Ini adalah perintah militer resmi: jika kau mengatakan hal ini pada siapapun, kau akan menjalani eksperimen-eksperimen medismu di dalam penjara seumur hidup." Huo Shaoheng adalah orang yang sangat berhati-hati dan bijaksana; ia sadar kata-kata janji tidak berguna dan tidak dapat dipercaya.

Huo Shaoheng pergi ke ruang kerjanya dan kembali dengan selembar formulir perintah militer resmi. Chen Lie dipaksa menuliskan janjinya dan menyegelnya dengan tanda tangan dan cap ibu jari.

Chen Lie sebetulnya ingin mengingatkan Huo Shaoheng beberapa peringatan, tapi perlakuan Huo Shaoheng yang memaksanya berjanji secara standar militer resmi telah membuatnya tersinggung; ia memutuskan untuk tidak mengatakannya. Ia melemparkan sebuah kotak kecil ke tangan Huo Shaoheng. "Ambillah. Anda gunakan itu setelah yang pertama."

Huo Shaoheng melihat kotak itu. Satu kotak kondom baru.

"Isinya 20, saya yakin akan cukup." Chen Lie melihat-lihat tubuh tegap Huo Shaoheng. Ia bertanya licik, "Apakah Anda benar-benar bisa melakukan ini? Anda berusia 28 tahun, bukan? Berapa rekor Anda dalam semalam? Jangan terlalu yakin pada diri Anda! Gu Nianzhi harus mencapai klimaks setiap kali, apakah Anda yakin bisa membantunya? Saya memiliki satu buah pil biru kecil di sini, ini akan membantu—"

Chen Lie tidak menyelesaikan kalimatnya karena Huo Shaoheng langsung menarik kerahnya dan menyeretnya keluar. Chen Lie buru-buru diusir keluar dari rumahnya. "Dasar berengs*k, apa perlu begitu?" Wajah Chen Lie merengut kesakitan karena ia jatuh dan mendarat di bokongnya. Namun pintu rumah telah ditutup dengan keras dan tak mungkin lagi bisa mendengar apapun yang terjadi di dalamnya.

Siguiente capítulo