"..."
Tatapan Bai Muchuan terasa panas seperti api.
Xiang Wan diam sejenak. Kemudian, dia mengerutkan hidungnya.
"Selain itu, kamu bahkan belum mandi. Kamu baru saja keluar dari dapur. Badanmu bau minyak goreng..."
Tatapan Bai Muchuan agak suram. "Apakah kamu merasa terganggu dengan baunya?"
Dia meremas pinggang Xiang Wan dengan agak keras, seolah-olah dia bisa mematahkan tubuhnya kapan saja.
"Kamu... dasar menjengkelkan. Aku ingin mencekikmu sampai mati."
Bai Muchuan sudah siap, tapi Xiang Wan menolak.
Tidak hanya itu, Xiang Wan bahkan mengatakan bahwa Bai Muchuan belum mandi.
Namun ironisnya, justru Xiang Wan yang terus membakar gairah Bai Muchuan. Ketika Bai Muchuan mulai mengamuk, Xiang Wan justru menyiramkan air padanya.
Jika Bai Muchuan tidak tahu bahwa Xiang Wan terlalu banyak minum, dia pasti curiga bahwa Xiang Wan ingin mengerjainya...
"Baiklah. Kita akan mandi bersama."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com