webnovel

Katakan Kau Mencintaiku, Alena !

Setelah melihat bilur – bilur merah yang begitu banyak membekas pada tubuh Alena. Nizam segera membalikkan tubuh Alena. Wajah Alena tampak kusut masai. Matanya bengkak dan bibirnya membiru. Nizam memeluk tubuh Alena dan mulai mencium mata yang basah itu.

"Alena…" Bisik Nizam dengan lembut. Alena tampak gemetar menahan perih ketika tubuhnya dibalik maka posisi pant*t  Alena kini tertekan oleh tubuhnya sendiri ke kulit Nizam. Rasa sakit dan perih semakin terasa menyakitkan. Tangan Nizam menyentuh pipi Alena yang sembab. Alena menatap Nizam dengan pandangan memelas. Ia tidak mengira sedikitpun kalau suaminya akan mencambuknya seperti binatang. Amarahnya langsung meluap – luap. Ia merasa tidak pantas diperlakukan sekeji itu. Ia merasa kesalahannya karena menyelinap diam – diam tidak setimpal dengan hukumannya.

Alena melepaskan tangan Nizam dari wajahnya, mukanya yang pucat semakin pucat ketika Ia bangun rasa sakit semakin menjadi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo