Alena semakin keras menangisnya membuat Nizam jadi salah tingkah. Ia menyesal telah mengatakan hal itu sekarang. Seharusnya Ia memberitahu Alena secara perlahan. Tetapi Ia juga tidak ingin membohongi Alena terus menerus. Ia harus sudah belajar berterus terang dan tidak selalu menutupi setiap permasalahan kepada Alena. Selama ini Nizam selalu menutupi masalah - masalah yang terjadi kepada Alena karena tidak ingin membuat Alena menjadi cemas. Tetapi sekarang saatnya Alena harus sudah mengetahui apa sebenarnya Ia hadapi nanti.
"Alena.. sayangku. Belajarlah untuk menjadi wanita tegar. Karena kalau Kau bersikap lemah para rivalmu akan langsung menghancurkanmu. Ingat di Harem nanti akan banyak wanita yang menginginkan posisimu. Dan mereka siap melakukan apa saja untuk melakukan itu. Mulailah untuk bertindak cerdas dan cermat." Nizam mengelus - ngelus punggung Alena.
"Tapi bukankah kau akan membubarkan harem..." Kata Alena sambil terisak - isak. Air matanya berhamburan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com