ChunYi dari kamar, dengan manja nya dia berlari kecil dan langsung memeluk Xiao, "Kakak.. Aku sudah membereskan semua barangku. Apakah kita akan pergi kerumah Kakak? ". Tanya ChunYi manja.
Hao Nan yang melihat ChunYi bersikap manja pada Xiao membelalakkan matanya. "ChunYi, jangan terlalu manja. Kamu kan bukan anak kecil lagi".
"Jangan terlalu keras pada ChunYi, dia baru berumur 8 tahun. Dia masih butuh kasih sayang". Menggandeng ChunYi "Ayo ChunYi, kita pergi ke rumah Kakak. Kakak sudah menyiapkan banyak hadiah untukmu. Untuk masalah barang bawaan biar pelayan yang mengambilnya nanti". Xiao menggandeng ChunYi keluar layaknya kakak beradik.
Hao Nan yang berjalan di belakangnya mengatakan sesuatu membuat Xiao menghentikan langkahnya.
"Xiao, Apa tidak apa-apa meninggalkan JiHan sendiri untuk saat ini? JiHan masih terlalu muda, dia yang selalu acuh baru kali ini aku melihatnya begitu marah".
"Hao Nan, kamu terlalu banyak berfikir. JiHan adalah pria yang sedang beranjak menuju kedewasaan. Biarkan dia sendiri untuk beberapa waktu, Beri dia ruang untuk memikirkan apa yang sedang dia perbuat". Xiao melanjutkan langkahnya yang masih menggandeng ChunYi.
Hao Nan yang melihat punggung Xiao dari belakang merasa pria yang dulu penuh misteri kini lebih terlihat seperti seorang pria matang yang dewasa dan bijaksana.
'Xiao, dalam sesaat dia berubah menjadi pria yang bijaksana. Padahal sebelum ini dia bersikap kasar dingin bahkan terkesan memaksa. Sifat Xiao benar-benar aneh, sulit di tebak apa keinginannya'.
ChunYi masuk kedalam mobil dibagian belakang. Xiao dan Hao Nan duduk di bagian depan. Namun selama perjalanan hanya ada keheningan, yang membuat ChunYi bertingkah untuk mencairkan suasana.
"Kakak Xiao, ChunYi heran.. Apa yang Kakak Xiao suka dari Kakakku?. Dia itu cerewet, mudah marah dan sangat sadis kalau bicara. Maka dari itu Kakak Hao tidak pernah membawa pulang pria. Asal Kakak Xiao tahu, Kakak Xiao adalah pria pertama yang Kakak Hao kenalkan pada kami". Kata ChunYi polos,
Hao Nan memalingkan wajah kebelakang, dia menatap tajam adiknya yang telah mengatakan banyak hal yang membuatnya malu.
"ChunYi, Siapa yang mengajarkan mu berbicara seperti itu? ". Tegas Hao Nan.
"Hahaha.. Hao Nan, ternyata yang dikatakan adikmu memang benar. Kamu wanita yang terlalu cerewet, mudah marah dan sadis. Tapi inilah yang membuatku menyukaimu. Apa adanya, selalu menunjukkan ekspresi yang ada didalam hati tanpa di sembunyikan. Dan aku baru tahu, aku adalah pria pertama yang kamu kenalkan pada adikmu". Senyum Xiao mengembang mendengar dirinya lah pria pertama kali yang dikenalkan pada adik-adik Hao.
Mobil telah berhenti di depan sebuah Mansion mewah dengan Arsitektur bernuansa elegan dengan tidak meninggalkan kesan kekeluargaan. Dibagian depan terdapat halaman luas dengan penataan taman kecil melingkar sebagai hiasan rumah. Di bagian samping terdapat taman luas yang dipenuhi dengan berbagai tanaman dan bangunan terbuka sangat cocok digunakan sebagai tempat bersantai, di dalamnya terdapat ayunan rotan dan satu set meja kursi antik.
Xiao keluar dari mobil, dia membukakan pintu belakang untuk ChunYi. ChunYi keluar dengan membelalakkan matanya penuh kekaguman.
"Kakak Xiao, benarkah kita akan tinggal disini? Rumah Kakak benar-benar seperti sebuah Istana, sangat besar dan indah". Kata ChunYi polos, dia berlarian di sekeliling taman bagian depan dengan perasaan senang.
"ChunYi, berhentilah bermain-main. Kamu bukan anak kecil lagi kan?! ". Tegur Hao Nan. Dia menghampiri ChunYi dan menarik hidung ChunYi dengan senyuman. "Dasar anak nakal.. Ayo, Kakak Xiao sudah menunggumu". Hao membawa ChunYi kembali.
Xiao yang masih didepan mobil menunggu mereka kembali. "ChunYi, Ayo.. Masuk dulu, apa kamu tidak ingin melihat hadiah yang Kakak siapkan untukmu?". Tanya Xiao yang sudah menggenggam tangan ChunYi.
Mereka berjalan kearah pintu masuk utama. Di bagian depan terdapat Ruang tamu yang luas dengan penataan shofa dan meja berada di tengah. Disamping dinding dekat ruangan selanjutnya terdapat lemari yang didalamnya terdapat berbagai macam hiasan yang tertata rapi. Terdapat berbagai lukisan dan hiasan dinding, dan berbagai macam Bunga di setiap sudut ruangan membuat rumah terasa lebih hidup.
Dari dalam keluar orang tua paruh baya menyambut kedatangan mereka.
"Nyonya Hao Nan dan Nona muda ChunYi, perkenalkan saya Kepala pelayan di Mansion ini. Nyonya bisa memanggil saya Bibi Shu, silahkan masuk".
Pintu utama terbuka dengan pelayan Mansion berbaris menyambut Tuan mereka.
"Selamat Datang Tuan Xiao, Nyonya Hao Nan dan Nona ChunYi". Sambut para pelayan.
"Nyonya Hao dan Nona ChunYi, mereka adalah pelayan di Mansion ini. Jika Nyonya dan Nona memerlukan sesuatu apapun, mereka akan membantu dengan sepenuh hati". Kata Bibi Shu menjelaskan.
"Bibi Shu, tunjukkan dimana kamar Nyonya Hao. Biar aku yang mengantar ChunYi ke kamarnya. Ayo ChunYi.. Kita lihat kamarmu".
"Baik Tuan. Mari Nyonya, saya tunjukkan di mana kamar Nyonya". Bibi Shu membawa Hao menaiki lantai atas untuk menuju kamarnya yang berada di bagian kanan atas bersebelahan dengan kamar Xiao.
Sedangkan Xiao membawa ChunYi ke kamar yang berada dibawah. Dari ruang tamu utama ke samping melewati keluarga dan kamar ChunYi berada di samping ruang keluarga. Jika di urutkan, 2 kamar yang ada disamping ruang keluarga memang jauh dari kamar Xiao dan Hao Nan yang berada di lantai 2. Xiao membuka pintu kamar.
"ChunYi, Apa kamu suka dengan kamar ini?! Dan kado ini adalah hadiah dari Kakak untukmu". Kamar bernuansa putri dengan warna utama Pink. Didalamnya sudah terdapat berbagai kado yang sudah Xiao siapkan.
"Aku sangat suka. Terima kasih kado nya".
"Kamu istirahatlah, Kakak akan keluar. Jika butuh sesuatu panggil Bibi pelayan". Xiao membelai rambut ChunYi. Dia pergi meninggalkan ChunYi yang mulai membuka kado nya.
Xiao berniat untuk melihat Hao Nan yang ada di kamarnya. Tapi langkahnya terhenti saat didepan ruang tamu, disana sudah ada Sek Jin yang menunggu.
"Xiao, ada hal yang harus aku sampaikan, Ini mengenai Yi Zhe. Aku sudah mendapatkan data dirinya, dan sudah kukirim ke E-mail mu. Tapi ada hal yang janggal disini, Dia yang selama ini menutupi identitasnya, ternyata salah satu putri dari Keluarga Han yang menjadi pesaing bisnis dari Keluarga Wang. Aku tidak tahu pasti apa motif sebenarnya di balik setiap tindakan yang dia ambil. Tapi yang pasti itu bukanlah sesuatu yang baik".
"Yi Zhe adalah putri dari Han Zao Lang?. Jin.. Aku rasa tidak sesederhana itu, tidak mungkin hanya karena pesaing bisnis dia rela mengambil resiko besar dengan melibatkan orang lain seperti Hao Nan. Selidiki lebih dalam masa lalu dari Keluarga Han. Jika dia orang yang telah memprovokasi Ayah untuk memisahkanku dengan Zhe Quan dan menjadikannya calon istri Li Ying, kemungkinan tujuan utama Yi Zhe adalah untuk menghancurkan keluarga Wang dari dalam tanpa harus mengotori tangannya".
"Aku sudah meminta Hacker untuk membuka paksa dokumen tentang kematian Zhe Quan dan data diri Mey Lin. Jika data sudah ditemukan secepatnya aku akan memberikannya padamu". Kata Jin,
Dari kejauhan Hao Nan yang akan baru saja menuruni tangga mendengar akhir perbincangan mereka.
'Xiao sedang menyelidiki kasus kematian Zhe Quan?, Apa dia masih tidak terima kalau Zhe Quan adalah Mey Lin yang sudah menjadi kekasih Li Ying, atau dia sedang menyelidiki sesuatu?'. Batin Hao.
Pagi kka... Maaf ya baru up setelah 3 Hari hiatus karena demam.
Akhirnya pindah ke Mansion baru, berasa kayak keluarga beneran nggak sih?.
Tapi bagaimana dengan JiHan?.
Dan siapa Keluarga Han sebenarnya? Apa motif dibalik kejahatan yang Yi Zhe lakukan?. Apa hubungannya dengan Yi Zhe dan kejadian yang terjadi?.
Waktu yang akan menjawab nya.
Ditunggu ya komentar dan krisannya
Jangan Lupa Vote Dan bintang Full nya
HAPPY READING...