webnovel

Fenrir

Clank, clank, clank.

Suara benturan benda keras bergema di tempat latihan para prajurit. Karena kerasnya suara itu bahkan dari bangunan utama Rifki bisa mendengarnya.

"Apa Poseidon berlatih dengan Muriel lagi..?"

"Sepertinya begitu"

"Huuuh, Mereka selalu saja berlatih dengan berlebihan"

Dalam bangunan utama Rifki sedang bersantai di kursi sandar dan Pandora memijat pundaknya. Karena pengaturan Pandora yang sangat mengagumkan, desa berjalan ke arah yang diharapkan Rifki tanpa dia mengaturnya.

Yang menjadi pikiran utamanya saat ini adalah berkembang menjadi lebih kuat. Dia sedang berpikir apa yang seharusnya dia lakukan terhadap penduduk asli dunia ini.

Apakah akan menjajah mereka atau berdiplomasi dengan mereka?. Karena dia mulai sadar bahwa ini bukan lagi game dan orang-orang yang ada di dunia ini benar-benar hidup dan memiliki pemikiran, hati nurani, dan perasaan. jadi dia tak bisa hanya membantai dan menaklukkan daerah dengan sembarangan.

Menurut informasi yang dia terima. Di benua yang ditempatinya ini ada dua kekuatan utama yang mengendalikan benua ini.

Yang pertama dari ras yang mengklaim bahwa mereka pelindung hutan Elf. Elf memiliki basis yang sangat kuat di benua ini, mereka juga berumur panjang dan sangat kuat dalam sihir.

Rifki juga menerima informasi bahwa Elf di sini berbeda dengan Elf yang ada di cerita-cerita dunianya dulu. Di sini ada banyak ras Elf seperti halnya banyak ras pada manusia.

Dan jika di cerita-cerita dunianya dulu Elf dikabarkan sangat sombong dengan kedudukannya sehingga Elf putih akan mengucilkan Dark Elf, di sini mereka berkerja sama bahkan sangat kompak. Mereka memiliki kelebihan dan kekurangan di bidang masing-masing yang dimanfaatkan untuk saling mengisi kekurangan dari ras Elf lain.

Setelah ras Elf ada juga musuh bebuyutan Ras Elf (Ce : Mungkin beberapa dari kalian akan berpikir Dwarf kan :v haha bukan dong, asal kalian tau sebenarnya Dwarf itu adalah cabang dari ras Elf) Ras Raksasa atau Titan.

Ras Raksasa atau Titan di sini bukanlah Seorang yang seperti manusia yang sangat besar berukuran beberapa puluh meter dan terlihat bodoh. Disini ras raksasa itu bahkan sepintar manusia modern, mereka meneliti, mereka berkelompok, bahkan mereka sangat maju di bidang teknologi. Rifki mendapat informasi bahwa bahkan mereka membangun sebuah kastil tak tertembus di atas pegunungan di sebelah kiri desa. Dimana struktur sebuah pegunungan sangat sulit untuk di bangun sebuah bangunan, apalagi bangunan berbenteng yang sangat sulit di tembus.

Saat Rifki tengah memikirkan bagaimana dia berurusan dengan penduduk asli. Di sebuah tempat di tengah lautan yang tak terbatas ada sesosok orang yang tengah melaju kencang di atas air.

Orang itu memiliki kulit berwarna biru dan bersisik, dan di tenggorokannya terlihat seperti insang, dia melaju di atas air tanpa menggunakan alat apapun, seperti dia berdiri di atas sesuatu dan sesuatu itu membawanya melaju kencang.

Matanya terlihat sangat tajam, dia memandang ke arah depan dengan kebencian yang mendalam. Aura yang dikeluarkannya sangat mengerikan bahkan membuat beberapa makhluk laut yang sangat kuat pun ketakutan.

"Aku tak tau siapa kau tapi bahkan jika Sinbad memaafkanmu atas pencurian itu, tidak berarti aku akan melakukan hal yang sama. Karena kau mencuri sesuatu dari kami. Maka kami akan mengambil harta yang serupa" gumam makhluk itu.

.....

Di suatu tempat di kedalaman hutan, Fenrir tengah menggigit seekor hewan seperti kuda di lehernya. Darah bercucuran di sekujur tubuh kuda tersebut, dia memandang Fenrir dengan penuh keputusasaan dan kemarahan. Tak pernah dalam pikirannya bahwa di pinggiran hutan ini, ada hewan yang lebih kuat darinya.

Ya, kuda yang tengah digigit Fenrir adalah salah satu makhluk terkuat di sekitar daerah ini, meski Fenrir sangat kuat, dia masih menerima beberapa tendangan di tubuhnya yang mengakibatkan beberapa luka dan memar-memar.

Kuda itu mencoba memberontak beberapa kali tapi Fenrir mengencangkan gigitannya. Dari kejauhan beberapa sosok mengamati pertarungan keduanya, beberapa ada yang di tanah dan beberapa ada pula yang di atas pohon. Mereka memegang sebuah senjata panah di setiap tangan mereka dan dagger di pinggang mereka.

Di sebelah yang berada di tanah ada juga kuda-kuda yang terlihat sangat indah, mereka sangat cantik dan gagah pula. Saat melihat Fenrir semakin mencengkram gigitannya terhadap kuda itu, salah satu dari mereka memberi isyarat tangan ke arah yang lain.

Beberapa sosok menganggukkan kepala dan memuat anak panah ke dalam busur lalu mengarahkannya ke keduanya.

Mereka lalu menunggu instruksi dari pihak lain sembari mempertahankan posisi menembak itu.

Fenrir pertama tak merasakan kehadiran mereka, tapi saat aura membunuh mereka diarahkan kepadanya. Dia refleks langsung melepaskan gigitannya terhadap kuda itu dan mengeram ke arah sosok-sosok itu.

Kuda yang terkejut dengan perubahan Fenrir langsung berdiri dan menjauh sedikit dari Fenrir, meski dia tidak tau kenapa Fenrir melepasnya dia melihat ke arah dimana Fenrir mengeram, dan tiba-tiba....

Swoss swoss swoss....

Banyak sekali anak panah yang melesat ke arah Fenrir dan di mana dia tadi terbaring, kuda itu terkejut dan mengeluarkan skillnya dengan spontan, di sekitar kuda tiba-tiba ada sebuah energi berwarna hijau yang mengelilinginya seperti sebuah perisai.

Fenrir yang melihat bahwa pihak lain ingin membunuhnya juga tak tinggal diam. Dia langsung melompat ke bawah dan masuk ke dalam bayangannya.

Di dalam hutan yang sangat lebat ini, dia seperti di kerajaanya karena pohon-pohon yang sangat besar menutupi setiap celah cahaya yang masuk ke dalam hutan.

Disisi lain pemimpin kelompok itu sangat terkejut saat dia baru saja akan memberikan aba-aba untuk menembak. Fenrir tiba-tiba melepas gigitannya dan mengeram ke arah mereka. Diapun tanpa sadar memberi aba-aba untuk menembak, dia yakin bahwa meski kedua makhluk itu kuat, mereka terluka karena pertengkaran mereka dan bahkan tanpa tembakan menyelinap pun orang-orangnya akan bisa mengenai mereka.

Tapi perhitungannya salah, kuda itu yang bahkan tubuhnya sudah di penuhi luka cakaran dan gigitan, bisa mengeluarkan perisai berwarna hijau yang melindunginya dari panah. Yang lebih anehnya lagi srigala itu tiba-tiba melompat ke tanah dan menghilang di bayangannya.

Melihat hal itu pemimpin merasakan bahaya di sekelilingnya, tanpa ragu dia bersiul yang menandakan bahwa mereka harus mundur.

Para prajurit yang membawa anak panah juga terkejut karena anak panah mereka berhasil dihalau dan dihindari, mereka lebih terkejut dengan Fenrir yang melompat ke dalam bayangan.

Tiba-tiba bulu kuduk mereka berdiri, mereka merasakan hawa dingin dari belakang tubuh mereka. Sejak menjadi pemburu beberapa tahun lalu, ini pertama kalinya mereka merasakan ketakutan seperti ini. Ketakutan yang hanya bisa mereka lihat dari mata mereka.

Ketakutan hewan buruan mereka merasakan kehadiran mereka, namun sekarang, mereka merasakan ketakutan dari menjadi hewan buruan.

Tiba-tiba saat mereka merasakan hawa dingin itu, suara melengkin suitan dari pemimpin kelompok membangunkan mereka dari lamunan mereka.

Karena mereka adalah pemburu yang cukup terlatih, setelah mendengar suara siulan itu tubuh mereka reflek bergerak untuk mundur.

Yang berada di tanah langsung menaiki kuda mereka, berbalik dan berlari. Yang berada di pohon langsung berbalik dan melompat dari dahan ke dahan.

Mereka sangat cepat, itu seperti sesuatu yang sudah menjadi keseharian mereka untuk dilakukan.

Namun dari bayangan salah satu orang itu sesosok mata muncul, tiba-tiba mata itu keluar dari bayangan dan melompat ke arah orang itu.

Fenrir yang tadinya melompat ke dalam bayangan langsung memilih sosok yang dianggap paling lemah dan menyergapnya dari belakang, dia langsung menggigit leher orang itu dan mematahkannya seperti ranting.

Saat Fenrir melihat sosok yang ada di mulutnya dia sedikit mengerutkan kening, sosok itu berwarna hijau muda dengan kehalusan kulit seperti bayi, namun sangat tangguh.

Telinganya runcing, terlihat seperti telinganya sendiri, namun tak di tumbuhi bulu, rambut di kepalanya pendek, mungkin agar saat memanah rambut tak menghalangi pandangannya.

Setelah membunuh Elf hijau itu Fenrir lalu melompat kembali ke bayangan dan menghilang lagi.

Siguiente capítulo