Namun, pamannya tidak kembali ke meja makan bahkan ketika mereka selesai makan. Xia Qing Yi mendengar suara dua orang itu bertengkar di kamar sebelah. Pamannya keluar tidak lama kemudian dan minta maaf pada mereka lagi, mengatakan bahwa dia ingin Luo Meng tinggal di kamar untuk merenung sendiri.
Tetapi makin pamannya minta maaf, Xia Qing Yi merasa makin tidak nyaman. Xia Qing Yi datang ke sini semata-mata untuk mengobrol lebih banyak dengan kerabatnya. Namun melihat pamannya minta maaf berulang-ulang pada mereka sekarang, dia tidak tahan lagi.
Jadi ketika yang lain sedang menonton televisi di ruangan itu, Xia Qing Yi memutuskan untuk mengambil kesempatan itu dan mengetuk pintu kamar Luo Meng.
Luo Meng tahu Xia Qing Yi yang mengetuk pintu. Luo Meng tersenyum sinis, berusaha menutup pintu dan mengacuhkan Xia Qing Yi di luar kamarnya.
Xia Qing Yi menggunakan kakinya untuk menghalangi pintu. "Kau sepertinya menyimpan dendam padaku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com