Yang bisa mereka lakukan hanyalah berjalan terus. Sampai akhirnya ketika mereka berada di dalam, pintu batu ditutup dengan suara benturan di belakang. Pemandangan yang tadinya jernih menjadi redup sesaat karena cahaya yang dipancarkan oleh beberapa penerangan di dinding.
Feng Jiu dan Bi San berjalan di depan. Namun, seseorang tiba-tiba muncul dari belakang dan melewati mereka sambil mengumpat.
"Pecundang! Enyahlh! Jangan menghalangi jalanku!" Seorang pria melirik Feng Jiu dengan mencemooh dan melangkah maju. Namun, bahunya ditangkap oleh seorang pria di belakangnya.
"Perhatikan apa yang kamu katakan!" Bi San memegang bahu pria itu dan menatapnya. "Siapa yang kamu panggil dengan pecundang?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com