webnovel

Baunya Sedap

Editor: Wave Literature

Tangan Feng Jiu menggerakkan energi spiritual. Dia tidak mendongak dan langsung menangkap dua gelas anggur yang ada di udara. Dia meletakkan kedua gelas dengan lembut di atas meja. Kemudian, dia memandang pria itu dan berbicara sambil tersenyum. "Hidupmu benar-benar tidak berharga."

Pria itu menjadi tegang. Ketika belati ditekan ke tenggorokannya, dia menunduk. Dia melihat pemuda berpakaian merah yang sedang tertawa di depannya. Meskipun raut wajahnya tidak terlihat jelas, namun hatinya agak gemetar.

Pria itu memahami kemampuannya sendiri, tapi keterampilan pemuda itu jauh melampaui dirinya. Pemuda itu mampu menaklukkannya dengan gerakan tangan yang cepat. Belati yang menempel di lehernya bahkan adalah belatinya sendiri.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo