Banyak orang yang terkejut di antara kerumunan itu. Namun, hanya wajah Kepala Keluarga Guan yang suram seperti pantatnya panci. Benar-benar suram.
Tangannya mengepal erat. Tatapannya semakin suram saat mengarah pada Guan Xi Lin yang ada di atas panggung. Keinginan membunuh terpancar di matanya.
Saat itu, tangan Guan Xi Ruan telah patah dan tangannya yang lain terpelintir. Dia tidak bisa bergerak sedikitpun. Wajahnya sedang ditindih di permukaan panggung. Dia tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali.
Tatapan Guan Xi Lin terlihat kacau saat menatap kondisi sepupunya yang kalah dan dia tahan. Dia berniat melumpuhkan tangannya. Tetapi, bayangan-bayangan saat mereka masih muda dan berlatih bersama melintas di benaknya. Hatinya pun melunak tidak berdaya.
"Kamu sudah kalah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com