Kabar Bahagia (2)

Rayn tampak menahan nafas melangkah kan kaki nya saat semakin mendekat ke arah sumber suara yang ia dengar. 

Sungguh debaran jantung nya semakin berdetak keras saat mendengar hal yang tak ia inginkan. 

BRAK !! 

Rayn menendang pintu salah satu kamar yang menurutnya sebagai tempat dimana ia curigai sebelumnya. 

"K..-kau!" 

Rayn tercekat, dengan maniknya menatap Aori dan seorang pemuda yang tak memakai helaian pakaian tampak berada pada satu ranjang. 

Aori tampak lemah seolah tenaga nya telah terkuras. 

Dugh 

"Kau gila!" ujar Rayn saat sadar mendapati tangan Aori yang memang terikat keatas di ranjang tersebut. 

Pemuda itu tampak berdecih meremehkan Rayn sambil mengenakan pakaiannya.

Seketika Rayn merasa bersalah. Manik nya tampak melihat pada jam yang bertengger di tangannya itu.