webnovel

Rahasia sebenarnya

Nita dan axel sudah bersiap di halaman depan villa, hari ini axel merengek meminta nita menggambarkan pemandangan pohon pinus di depan halaman villa.

"Mana bisa bubu kamu itu melukis"ledek yoga yg melihat nita sedang bersiap menggoreskan pensilnya di buku gambar axel"dia kan bisanya cuma menolong orang yg mau lahiran sama nonton drama korea sampai nangis-nangis"

Nita tertawa kecil dan merasa apa yg diucapkannya itu memang benar"kamu belum tahu aja"

"Ayah belum tahu? "axel yg sama sekali tidak mengerti yg di bicarakan ayahnya"bubu pintar bikin komik"

Nita menjulurkan lidahnya ke arah yoga dan melanjutkan fokus pada apa yg akan di gambarnya.

"kamu selalu punya sekutu yg membelamu"ucap yoga

"Tapi memang aku mempunyai bakat menggambar dari ayahku"nita membuat pengakuan"Ayahku dulu sebelum menjadi translator komik asing,dia penulis novel juga. Bertemu dengan ibuku yg seorang guru.Karena itulah aku bisa dibilang multi talent"

Yoga tidak bisa menahan tawanya"Ya aku kalah, kamu dan axel memang berbakat"

Nita dan axel saling mengedipkan mata,atas kemenangan mereka. Inilah kekuatan istri yg sebenarnya, yaitu tidak pernah ada kata kalah.

Ditengah keseruan pemandangan istri dan putranya yg begitu fokus menggambar, handphonenya berbunyi.

Dia menjauh dari jangkauan nita dan axel,begitu melihat nama elsa di daftar panggilannya.

"Ada apa? "yoga memulai pembicaraan

"Bagaimana liburan kalian? "

"Axel menyukainya"sesekali pandangannya ke arah nita,dia berjaga-jaga supaya nita tidak salah paham.

"Aku minta maap kemarin,sebenarnya aku diam-diam menemui aditya.Seperti yg kamu bilang, dia memang sepertinya sudah jatuh hati pada nita"

Senyuman di wajah yoga menandakan dia sangat tidak terkejut"apa yg kalian bicarakan? "

"Aku mengajaknya membuat kesepakatan"tiba-tiba terputus oleh suara elsa yg terbatuk"kamu tenang saja, meski dia memiliki obsesi besar, dia sama sekali tidak menyukai menjadi perebut istri orang lain"

"Tentu saja dia akan seperti itu dia orang yg terhormat dan mempunyai jabatan"yoga terdiam sejenak"Seharusnya aku tidak menceritakan kejadian dengan aditya itu kepadamu, pasti kamu akan selalu menjadi yg pertama bertindak"

Terdengar suara tawa elsa"Apa yg aku lakukan?aku hanya memberikanmu saran untuk berlibur"

"Kamu kan yg menyuruh azka mendekati nita?"

Lagi-lagi suara tawa elsa menggelegar"aku kan hanya membantumu,supaya kamu tidak bersikap kaku pada istrimu itu.Kamu harus ingat, bagaimanapun juga nita itu sangat penting untukku"

Yoga tersenyum"tapi kamu sudah membuat dia berpikir sekarang ini kamu rivalnya"

"Tidak apa-apa, aku bisa mengatasinya. sebelum dia semakin membenciku sebaiknya aku segera menyudahi telponnya.Tolong jagakan axel untuku"

"Baiklah,tidak perlu memikirkan axel. sebaiknya kamu jaga kesehatanmu"

"Baiklah, terima kasih"ucapan terakhir elsa sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan yoga.

Dia menatap lekat nita dan duduk disampingnya. Nita masih fokus pada gambarnya

"Siapa yg menelpon? "

"Elsa"

Seperkian detik tangannya berhenti menggoreskan pensilnya.Hal yg klise jika dia tidak marah,disaat liburan pun elsa masih menghubungi yoga.

Tapi bukan nita namanya jika dia tidak bisa mengendalikan emosinya yg disebabkan kecemburuannya.

"Ada masalahkah? "

Yoga tersenyum mencubit pipi nita"tidak ada, dia hanya ingin memastikan axel menyukai liburannya atau tidak.Kamu tenang saja, terkadang dia tidak bisa menyembunyikan ke khawatirannya pada axel"

"Benar, itu memang sudah menjadi naluri seorang ibu. Aku terlalu cepat menyimpulkan untuk tidak menyukainya, aku minta maap"

Yoga teraneh"minta maap untuk apa? "

"Melupakan hak elsa sebagai ibu kandungnya, aku mulai tidak bisa mengontrol diri karena rasa takut kehilangan kalian"

Adalah yoga yg sebenarnya memiliki rasa yg seperti nita sebutkan.

Masih ada sesuatu yg disimpannya di dalam memori otaknya yg belum bisa dia bicarakan dengan nita.

Dibanding dengan ketakutannya terhadap aditya yg kemarin menyatakan perasaannya pada nita,dia lebih khawatir jika nita tidak bisa menerima bahwa dia dan elsa masih memiliki suatu rahasia yg belum bisa dia katakan sekarang pada nita.

Karena janjinya pada elsa itu, membuat dia semakin merasa bersalah pada nita.

Dan semua rasa ketakutannya yg paling besar adalah kehilangan kepercayaan yg diberikan nita padanya.

Siguiente capítulo