webnovel

Membunuh Lone Wolf

Merasa pertarungan semakin menyenangkan, kai tidak ingin menyelesaikan pertarungan tersebut dan ingin memperpanjangnya. tapi dia berhenti ketika beban serangan mulai berkurang, yang membuatnya kurang puas. kai akhirnya memutuskan untuk membunuh lone wolf dengan cepat.

Kai mempercepat kecepatannya menuju erran yang sedang berada di dekat lone wolf. Dia berlari sembari menghindari serangan yang datang dan berkata pada erran dan sword master." Erran beri aku bantuan untuk melompat dan kamu sword master alihkan bosnya"

Erran dan Sword master bergegas dengan seketika, ketika mendengar ucapan kai. erran menuju kedepan lone wolf lalu dia meletakkan kedua telapak tangan didepan dirinya dan menunggu telapak kaki kai datang.

Sword master menahan lone wolf dengan gigih membuat dia tidak bisa menganggu erran.

Kai yang sedang berlari mendekati erran, memijakkan telapak kaki miliknya pada tangan erran dan melompat kearah lone wolf. dengan adanya bantuan dari erran yang mendorong kaki kai, lompatannya menjadi lebih tinggi. kai yang berada di udara melihat lone wolf menatapnya.

Kai tertawa sembari mengayunkan pedangnya kebawah, menebas serigala.

Lone wolf yang di serang oleh sword master melihat kai datang kemudian dia mencoba menyerang kai dengan cakar tapi sword master berhasil menggagalkannya. berhubung skill lone wolf masih dalam keadaan cooldown dia tidak punya pilihan lain, lone wolf pun membuka mulutnya mencoba menggigit kai.

Kai yang berada diatas, melihat mulut lone wolf mendekatinya.

Mulut lone wolf sangat besar dan di penuhi dengan taring-taring yang tajam dan runcing. lidahnya yang bewarna merah tua menjulur keluar dengan liur bertebaran di udara.

Kai merasa seperti sedang melihat jurang yang dalam, jantungnya berdebar kencang dan dia kembali tertawa.

"HAHAHA"

Erran berteriak.

"AWAS"

Kai membuang sarung pedang di tangan kirinya lalu menghentikan serangannya. dia menjulurkan tangan kirinya menuju bibir lone wolf yang kemudian berhasil dia pegang.

Memegang bibir lone wolf, kai menekannya dan menarik tubuh miliknya keatas dan mendarat di atas kepala lone wolf.

TAB!

Kai menusukan pedangnya di atas kepala lone wolf setelah dia mendarat dan angka damage dua kali lipat dari biasanya pun keluar di atas kepala lone wolf.

KYIING..! Gerangan kesakitan terdengar menggema di dalam hutan.

Lone wolf yang sejak dimulainya pertarungan tidak mengeluarkan sedikit pun suara, mengerang kesakitan.

Kai yang mendengar erangan lone wolf kembali tertawa. dia menikmati erangan tersebut, bagaikan sebuah simfoni musik yang membawa kegembiraan. kai menarik tusukannya, darah menyembur keluar dan percikan darah menempel pada tubuhnya. tapi kai tidak peduli, dia malah senang dengan darah yang menempel pada tubuhnya. dia bisa merasakan kehangatan dari darah tersebut dan perasaan kesalnya terhadap serigala mulai sedikit menurun.

Kai kembali menusuk kepala lone wolf, dan erangan yang menurut kai adalah sebuah simfoni kembali terdengar.

Erran yang melihat gerakan memukau, tersenyum lalu bergerak maju menyerang seraya memuji kai.

"Gerakan yang bagus"

Berada di atas kepala lone wolf kai menusuk-nusuk kepala lone wolf sambil tertawa. darah memenuhi tubuh dan wajah kai ditambah lagi dengan suara tawa, membuatnya Terlihat menyeramkan. dia terlihat seperti anak kecil yang sedang bersenang-senang.

Sword master mendengar erangan dan suara tawa. ketika dia melihat keatas, jantungnya berdetak keras seakan-akan mau keluar dari tubuhnya, dia hampir saja menjerit ketika melihat penampilan kai.

"Dia benar-benar seperti orang gila" ujar sword master yang terlihat sedikit takut. dia tidak menyangka bahwa adegan dalam film horor bisa dia lihat dalam game pertarungan. terlebih lagi adegan di depan sword master terlihat sangat nyata dan sangat berbeda dengan di film-film horor, meskipun mereka memiliki adegan yang sama. jika orang lain yang melihatnya mungkin mereka akan menjerit dan lansung berlari lontang-lanting seperti di kejar anjing.

Sword master kemudian mengarahkan pandangannya kearah erran dan berharap bahwa dia juga seperti dirinya meskipun dia tahu bahwa itu tidak mungkin, tapi setiap orang akan selalu bergantung pada harapan meskipun harapan itu kecil.

Dan memang benar terkadang kenyataan itu selalu berbalik dari harapan.

Erran hanya tersenyum melihat tingkah kai dan bertingkah biasa seakan-akan adegan di depannya adalah hal biasa baginya.

'Aku tidak tahu apakah ini adalah hal yang baik atau buruk untuk menjadi teman mereka' ujar sword master dalam hati merasa sedikit gelisah dengan teman barunya, dan sekilas terlintas dalam pikirannya untuk mencari kelompok lain.

Tubuh sword master tetap bergerak meskipun pikirannya dipenuhi dengan yang aneh-aneh.

Lone wolf yang ditusuk-tusuk oleh kai mencoba melepas diri dari kai, tapi gerakannya selalu di hambat oleh sword master dan erran. lone wolf pun mulai merasa marah, dia menyerang dengan membabi buta di sekitarnya sambil mencoba menghempas kai, akan tetapi tidak berhasil.

Akhirnya lone wolf tidak dapat menahan rasa sakit dan amarahnya, dia mengeluarkan skill terakhir yang merupakan skill utama miliknya.

[Wind Storms]

Pusaran angin mulai membentuk di sekeliling lone wolf. pusaran angin membentuk dari kecil dan perlahan-lahan menjadi besar.

Sword master dan erran yang berada di bawah menahan pusaran angin kemudian mereka terbawa alur pusaran dan mulai melayang di atas lalu berputar-putar mengelilingi lone wolf.

"WAA.. AAA" teriak erran dan sword master bersamaan.

Kai yang berada di atas kepala lone wolf juga ikut tertarik dengan pusaran angin tapi sebelum melayang cukup jauh, kai menusuk kembali kepala lone wolf dan memegang gagang pedangnya dengan erat.

Lone wolf yang tertusuk, kembali mengerang kesakitan. lalu dari tubuh lone wolf keluar cahaya bewarna biru yang cukup samar-samar, kemudian lone wolf melolong ke atas langit.

Pusaran angin yang awalnya hanya menerbangkan party kai mulai berubah, angin mulai membentuk mata pisau dan pusaran angin mulai menjadi pusaran mata pisau.

Party kai yang berada di dalam pusaran mulai menerima serangan. goresan demi goresan di dapati oleh party kai di ikuti dengan angka damage yang muncul di kepala mereka dan bahkan tubuh mereka pun mulai di penuhi dengan luka-luka yang menyebabkan pendarahan.

Kelompok kai pun mendapatkan efek pendarahan.

HP kelompok kai menurun sedikit demi sedikit karena serangan lone wolf dan efek pendarahan. setiap serangan dari mata pisau menghasilkan 30 damage kepada party kai dan serangan yang berturut-turut membuat HP mereka menurun secara drastis. mereka mengambil dan menelan pil hp dalam keadaan terhuyung-huyung, jika tidak mereka akan mati dalam sekejap.

Setelah 15 detik baru lah skill lone wolf berhenti.

Selama 15 detik, kai dan yang lain merasa waktu berputar sangat lambat dan hp mereka turun dengan sangat cepat. gara-gara hp yang turun sangat cepat, kai dan kelompoknya hampir menghabiskan pil hp yang mereka miliki.

Setelah pusaran berakhir, Erran dan sword master jatuh kebawah. mereka mengerang kesakitan.

Walaupun begitu, mereka berdiri dengan cepat dan mundur sebelum menelan kembali pil terakhir mereka. kai juga menelan pil terakhirnya.

HP kelompok kai naik kembali meskipun hanya sedikit, dan yang terburuk adalah erran. dia hampir saja mati, karena memiliki hp yang sangat rendah. mereka menghabiskan semua pil hp yang mereka miliki dalam sekejap.

Dan dengan begitu selamat lah kelompok kai dari krisis yang hampir membunuh mereka semua.

HP Lone wolf yang menerima serangan dari tadi telah menurun pesat, dengan sisa 600 HP.

Setelah menelan pill kai menarik pedang dan ingin menusuk kembali. tapi kali ini dia tidak berhasil, karena belum sempat menusuk, tubuh kai mulai bergoyang keras.

Lone Wolf yang bebas dari sword master dan erran berlari kedepan yang kemudian dia tabrakkan kepalanya kepohon.

Pohon tersebut hancur bersamaan dengan kai yang juga terhempas kedepan.

Lone wolf melihat kai jatuh didepannya. marah dengan kai, dia menyerangnya kembali dan mengabaikan yang lain.

Kai yang jatuh berputar di udara dan mendarat. kai melihat lone wolf datang menghampirinya, tersenyum kai juga berlari mendekati lone wolf.

Sword master dan erran mengejar lone wolf dari belakang. erran mengatifkan skill [Light Step] miliknya, dia pun mendekati lone wolf dengan cepat dan menyerang lone wolf yang hendak menyerang kai sekali lagi.

Gerakan lone wolf terhenti, kai mengitari kebelakang lone wolf menuju erran.

Melihat kai maju kearahnya, erran melakukan gerakan sebelumnya sambil berteriak kepada sword master.

"Sword master hentikan gerakan lone wolf"

Sword master tanpa ragu menebas sekuat tenaga kearah lone wolf.

Siingggg !

Pedang sword master menebas dan kembali menebas tanpa henti. jengkel dengan serangan yang di berikan oleh sword master, lone wolf menggeram dan mencakar sword master.

Kai berlari yang sedang berlari menuju erran, sampai dan tanpa ragu menginjak telapak tangannya dan melompat kearah lone wolf.

Mereka berniat mengulangi strategi yang sama dan hanya dengan cara ini mereka akan bisa menghabisinya dengan mudah. lone wolf kembali melihat kai di udara dan dia sadar kalau kejadian yang sama terulang kembali dia akan berada dalam bahaya.

"RArrr..." lone wolf mengaum kearah kai dan menghindar.

Sword master tidak membiarkan itu terjadi. dia menebas kaki lone wolf membuatnya tidak bisa bergerak sesaat, dan itu cukup untuk membantu kai mendarat dengan sukses.

Lone Wolf kembali menggeram, dia sadar bahwa musuh sudah berada di atas punggungnya lagi, dia menggoyangkan seluruh tubuhnya seperti banteng yang sedang menjatuhkan orang dari punggungnya.

Kai memegang erat bulu serigala dan merangkak menuju kepalanya. gerakan lone wolf yang penuh dengan kekacauan membuat sword master dan erran kesusahan dalam menyerang.

Tapi mereka tidak mundur dan tetap mencari kesempatan untuk menyerang. tak lama, kai yang merangkak pun sampai di atas kepala serigala.

"HAHAHA...." kai kembali tertawa riang, dia benar-benar sangat menikmati pertempuran tersebut."tapi ini adalah akhirnya lone wolf" ujarnya. kai memegang erat bulu serigala dengan tangan kiri dan menusuk pedang miliknya dengan tangan kanan.

TAB.. !!!!!

Ujung pedang kai menembus kulit lone wolf dan masuk kedalam.

Kerusakan yang besar kembali di terima oleh lone wolf, dan dia kembali mengerang kesakitan.

Erran dan sword master berlari mengitari lone wolf, mereka memberikan serangan bantuan yang membuat HP lone wolf mulai turun secara drastis.

"Darah bos tinggal 10%, berhati-hatilah" teriak erran.

Kai tidak peduli, dia masih saja tertawa sembari menusuk-nusuk serigala dan terkadang dia menebasnya seraya bertanya "HEi.. mana senyumanmu ?"

Sword master tidak mengabaikan ucapan erran, dia selalu waspada dengan serangan lone wolf.

Lone wolf tidak bisa melakukan apapun terhadap kai dan dia hanya bisa melampiaskan amarahnya terhadap erran dan sword master. tapi berkat kai tidak ada serangan yang bisa membahayakan mereka. ketika erran dan sword master akan mendapatkan serangan yang berbahaya, kai akan menusuk serigala, membuat dia berhenti dan mengerang kesakitan.

Hanya skill [Wind Storms] yang bisa menyelematkan lone wolf sekarang, tapi dia tidak bisa menggunakan skill miliknya lagi. skill tersebut memiliki cd yang cukup lama.

Waktu berlalu dan setelah menyerang cukup lama, lone wolf akhirnya tumbang.

"AWOOOO"

Melolong kelangit, lone wolf tumbang kebawah. tubuhnya di penuhi dengan luka-luka dan yang paling parah adalah kepalanya yang berlumuran darah menutupi semua wajah dan lehernya, hanya meninggalkan mata yang bersih dari guyuran darah.

Lone Wolf menutup matanya dengan perlahan. air mata jatuh dari matanya, dan sebuah senyuman muncul.

Erran dan sword master menatap lone wolf, mereka sedang terengah-engah karena kelelahan. sementara itu kai berdiri di dekat serigala sembari tersenyum riang. dia sangat puas dengan sensasi yang dia dapat dari pertarungan tersebut.

Sword master yang baru pertama kali bermain vr, tidak menyangka akan sensasi luar biasa dari pertempuran tersebut. dia melihat lone wolf dengan senyuman di wajahnya.

"Gracias por darme una experiencia increíble.(Terima kasih telah memberikanku pengalaman yang luar biasa)" ucap sword master menunjukan rasa hormatnya.

Siguiente capítulo