"Bang, bang, bang!" saat ini, Li Qiye telah mengetuk pintunya untuk sepuluh ribu kali. Tetapi masih belum juga terdengar jawaban.
Untuk sebagian besar kultivator, itu adalah bukan sebuah pertanda yang bagus. Itu menunjukkan bahwa begitu lemahnya talenta yang dimiliki. Namun, Li Qiye memiliki sebuah kekuatan ingin yang tidak bisa digoyahkan; bahkan jika ia harus mengetuk itu sampai satu juta kali, maka ia akan terus melakukannya.
"BANG!" setelah menghabiskan lima hari lima malam, terdengar sebuah suara kecil. Di bawah kesabaran ketukan seorang Li Qiye, Fate Palace miliknya akhirnya terbuka.
Saat memasuki pintu itu, seseorang bisa melihat kekuatan jiwa serta ruh. Namun, Mortal Fate Palace itu benar-benar sangat terbatas. Pada saat ini, mantra Kun Peng's Six Variant terbang ke dalam Fate Palace bersamaan dengan kesadaran seorang Li Qiye.
Ruangan yang terdapat di dalam Fate Palace miliknya sangat luas, itu hampir mencapai tidak terhingga. Di tengah-tengah Fate Palace milik Li Qiye terdapat sebuah mantra yang berbentuk kaligrafi; mantra itu mengambang dengan cara yang biasa disertai dengan sebuah pancaran cahaya seolah mantra itu ingin terbangun.
Hanya dengan kultivasi maka seseorang bisa mengaktifkan True Fate dan jiwa-jiwanya. Sesaat setelah mereka terbangun, para kultivator akan mendapatkan kekuatan magis mereka. Mereka juga akan mampu memiliki keterhubungan dengan langit serta bumi, dimana itu membantu mereka untuk menyerap energi.
Kun Peng's Six Variants adalah sebuah Fate Palace Merit Law; itu adalah digunakan untuk membangunkan jiwa-jiwa dan menggunakannya sebagai pondasi kultivasi untuk Li Qiye. Itulah sebabnya mantra kaligrafi-kaligrafi adalah juga merepresentasikan kebenaran misterius dari Six Variant yang terus berputar dengan jiwanya sendiri tanpa henti sehingga itu membuat jiwanya terbangun. Mantera-mantera itu kadang berupa seekor elang terbang, di waktu lain, itu juga merupa seekor Kun yang bermain di lautan, atau bahkan bentuk sempurna yang menyerupai Kun Peng. Monster ini membuat Fate Palace milik Li Qiye mengembang seluas langit dan sedalam laut, dan pancaran cahaya yang terdapat di dalam Fate Palace miliknya adalah juga karena kehadiran monster itu.
Proses itu dinamakan sebagai proses kedua – Second Awareness. Karena talenta bawaan Li Qiye yang terbilang rendah, maka peristiwa ini membutuhkan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan para jenius lain yang memiliki dan/atau menggunakan sebuah Merit Law kelas Immortal Emperor.
Fate Palace miliknya berkembang menjadi lebih luas serta semakin besar dalam ukuran tertentu; sehingga seseorang tidak akan bisa melihat ujung tepinya. Bahkan jika proses penyadaran telah selesai, ia belum bisa melihat seluruh Fate Palace miliknya. Namun, ia bisa merasakan sebuah eksistensi di kejauhan yang berada di dalam Fate Palace nya.
Di sisi yang berbahaya, di arah sebelah timur, terdapat sebuah sumber air raksasa; tetapi sumber air tersebut telah kering dan tidak ada air yang mengalir.
Itu adalah Spring of Life dimana menjadi salah satu dari Empat Simbol yang ada di Fate Palace. Terdapat begitu banyak teori yang berkaitan dengan itu; beberapa Immortal Sage percaya bahwa itu adalah sumber kehidupan sekaligus juga energi takdir.
Di sisi barat jauh, Li Qiye bisa merasakan sebuah gambaran kawah raksasa, tetapi, saat ini, kawah itu benar-benar dingin.
Itu adalah sebuah Cauldron of Life (Kuali Kehidupan). Api yang menyala-nyala seolah mampu membakar serta membumihanguskan seluruh eksistensi. Orang-orang percaya bahwa sumber itu adalah sumber kekuatan yang membakar jiwa, oleh karena itu, namanya adalah Soul Fire (Api Jiwa).
Dan di sisi selatan terdapat sebuah pohon yang menembus angkasa. Pohon itu benar-benar besar, namun, pohon itu tidak menunjukkan tanda kehidupan dan terlihat seperti telah mati berabad-abad lalu.
Tree of Life (Pohon Kehidupan) adalah objek yang paling misterius yang ada di dalam Fate Palace. Legenda mengatakan bahwa pohon itu bisa dicuri dari surga dan mendapatkan keberuntungan yang agung.
Dan yang berada di sisi utara jauh adalah sebuah menara pilar yang menghubungkan langit dan bumi. Pilar-pilar itu telah digambar oleh begitu banyak simbol-simbol misterius. Itu sepertinya tidak ada seorangpun yang pernah pergi ke sana sejak dahulu kala.
Pilar Of Life (Menara Kehidupan), itu juga dikenal sebagai sumber kehidupan. Tanpa itu, tidak ada apapun yang bisa menjadi nyata.
Empat Simbol dari Fate Palace adalah; Spring of Life, Cauldron of Life, Three of Life, dan juga Pillar of Life. Beberapa itu adalah entitas yang paling misterius yang ada di dunia. Telah banyak para sage-sage kuno yang mencoba untuk memahami keempat simbol tersebut demi mendapatkan sensasi yang lebih baik dalam dunia kultivasi.
Dunia percaya bahwa ketika seseorang mampu memahami kebenaran di balik keempat simbol tersebut, maka mereka akan mendapatkan Heaven's Will sekaligus juga akan diangkat menjadi seorang Immortal Emperor.
Li Qiye masih membiarkan metode Six Variant untuk menstimulasi jiwanya sementara dirinya sedang melakukan proses kultivasi Life Wheel nya dengan menggunakan Crescent Sun Merit Law; hasil yang ia dapatkan atas itu benar-benar aneh sekaligus juga misterius selama proses kultivasinya.
Ia terus melakukan hal yang sama tanpa menjadi tergesa-gesa sebab ia benar-benar percaya terhadap dirinya sendiri. Tidak seorangpun, atau segala sesuatunya, yang bisa menggoyahkan kekuatan ingin miliknya.
Setelah sepuluh hari, Nan Huairen akhirnya kembali. Ia segera pergi menemui Li Qiye dan meminta maaf: "Senior, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu untuk waktu yang cukup lama. Master Sekter sedang berada di pengasingan untuk kultivasinya; aku harus menunggu sampai beliau keluar sejenak sehingga aku bisa menyelesaikan laporanku."
"Itu bukan sebuah masalah yang besar." Kata Li Qiye dengan santai.
Setelah melihat sikap Li Qiye yang tampak tenang, Nan Huairen mengambil jeda sejenak, untuk kemudian mulai menyuarakan sesuatu: "Senior, dari apa yang aku kumpulkan saat berbincang dengan Master Sekte, maka saudara kedua akan kembali ke sekte." Ia dengan ragu menambahkan: "Saudara kedua adalah murid dari Master Sekte."
Ketika 'saudara kedua' disebutkan, tatapan mata Nan Huairen mengandung sesuatu yang aneh. Tetapi ia hanya menutup mulut.
"Saudara kedua?" Li Qiye menyadari tatapan aneh dari mata Nan Huairen maka ia menyelidik.
Nan Huairen menggaruk kepalanya dan berkata: "Senior, untuk mengatakan padamu tentang yang sejujurnya, aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan itu. Saat kau bertemu dengan saudara keduamu, maka kau akan memahami itu."
Akhirnya, ia menambahkan satu kalimat lain. "Kondisi dari saudara kedua adalah sedikit spesial."
Li Qiye hanya tersenyum dan tidak meneruskan interogasinya. Masalah ini, bagi dirinya, bukanlah sesuatu yang cukup penting. Ia juga tidak begitu peduli dengan kondisi dari saudara keduanya. Pada akhirnya, entah saudara kedua dikirim kembali ke sekte ini untuk melatihnya dan/atau mengawasinya; maka itu adalah sama-sama tidak mengganggu Li Qiye.
Sebab, tujuan utama Li Qiye adalah membangun kembali Cleansing Incense Ancient Sect sehingga tidak lagi diremehkan oleh orang lain. Dan ketika waktunya tiba, maka ia akan mengatur ulang sektenya. Ketika itu terjadi, maka tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan langkahnya. Sebab, sesiapa yang mencoba untuk menghentikan dirinya akan bertemu dengan kematian mereka sendiri. Jika Buddha sampai juga menghalangi jalan, maka tebas Buddha; dan jika Dewa sampai juga menghalangi jalan, maka tebas juga Dewa.
Tahun itu, di bawah pengawasannya, Cleansing Incense Ancient Sect telah berhasil menyapu bersih Nine Worlds (Sembilan Dunia). Di kehidupan ini, ia juga akan melakukan hal yang sama. Cleansing Incense Ancient Sect akan memimpin Nine World dan menghancurkan Immortal Demon Grotto.
Nan Huairen telah memahami bagaimana sikap seorang Li Qiye bahkan ketika lelaki itu bertemu dengan Demon King Lun Ri; ia sudah tidak lagi terkejut dengan seberapa santainya seorang Li Qiye yang mendengar perihal kedatangan saudara kedua yang akan kembali ke sekte.
Nan Huairen sedikit menatap Li Qiye, untuk kemudian segera menyadari bahwa lelaki itu tampak seperti telah memulai kultivasinya.
Nan Huairen berseru senang: "Senior, kau telah membuka Fate Palace milikmu? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?"
"Tidak begitu lama; itu hanya membutuhkan waktu lima hari lima malam." Kata Li Qiye dengan perlahan.
"Uh..." Nan Huairen kehilangan kata-kata setelah mendengar jawaban itu. Lima hari lima malam? Kau berani berkata bahwa itu bukan waktu yang lama? Di sekte manapun, jika ada seorang murid yang sampai menghabiskan tiga hari tiga malam hanya untuk membuka Fate Palace, maka ia pasti akan dicibir oleh para senior mereka dan dianggap sebagai tidak berkompeten; terus-menerus seperti itu sampai ia malu dan tidak berani mengangkat kepalanya kembali. Dan saat menghabiskan lima hari lima malam, maka itu bisa dikategorikan sebagai lebih buruk daripada sampah. Jika orang-orang sampai tahu bahwa Li Qiye membutuhkan waktu yang begitu lama, maka Li Qiye akan menjadi lelucon terbaik yang ada di Cleansing Incense Ancient Sect.
Seorang murid terburuk yang dimiliki oleh Cleansing Incense Ancient Sect hanya membutuhkan waktu tiga hari tiga malam, tapi kemudian Li Qiye membutuhkan lima hari lima malam.
Namun, Nan Huairen bisa melihat dari ekspresi wajah Li Qiye bahwa menghabiskan waktu lima hari lima malam adalah bukan sesuatu yang memalukan.
Jikalau sampai murid lain membutuhkan waktu selama itu, maka tingkat kepercayaan diri mereka akan menurun drastis. Namun, Li Qiye tidak menunjukkan perasaan inferior dan/atau bangga atas pencapaiannya itu; sepertinya itu hanyalah hal-hal yang biasa saja baginya.
Saat memikirkan tentang kematian Xu Hui dan Pelindung Hua, Nan Huairen menjadi gemetar. Seseorang yang dikategorikan sebagai idiot oleh dunia ini nyatanya memiliki aura yang luar biasa; lelaki muda itu selalu menampilkan sikap kalem dan elegan setiap saat, selain juga kepercayaan diri yang tinggi serta kekuatan ingin yang tak tergoyahkan. Itu dibuktikan dengan membunuh orang-orang tanpa sedikitpun rasa sesal; maka seseorang semacam Li Qiye adalah sesungguhnya eksistensi yang paling mengerikan.
Nan Huairen berhenti memikirkan tentang hal itu, dan ia menemani Li Qiye untuk mencari harta karun dan/atau senjata yang akan digunakan oleh lelaki itu.
***
Saat mereka mencapai Ancient Triangular School, Li Qiye dan Nan Huairen membawa surat perintah untuk mengunjungi Weapon Armory. Di sini, mereka melihat sebuah patung raksasa yang teramat besar dan berdiri di bagian tengah bangunan tersebut.