webnovel

Determinisme

Editor: Wave Literature

Duk, duk, duk. Di perpustakaannya, Fernando mendengar suara pelan ketukan pintu.

"Kau datang sepagi ini?" Fernando menatap Lucien dengan mata merahnya yang sedikit berkabut, ditambah dengan kewaspadaan alam bawah sadar terhadap ketidakbiasaan ini.

Lucien menunduk dan tersenyum. "Saat saya menyelesaikan naskahnya, ternyata sudah fajar, jadi saya langsung kemari."

"Naskah apa?" Fernando merasakan hawa bahaya yang kuat, yang tak berasal dari Bintang Induk Takdirnya, melainkan dari berbagai pelajaran di masa lalu. "Naskahnya disruptif?"

Lucien berpikir sesaat dan mengangguk. "Ya. Tapi ini hanya berdasarkan observasi banyak hasil eksperimen dan tak terbukti kuat. Kemungkinan tak bisa dipatahkan, ditolak, atau dimasukkan ke dalam teori lain yang memasukkan fenomena itu di masa depan."

"Kemarikan." Fernando merasa lega. Kalau begitu, sampai bukti meyakinkan muncul, bahkan teori paling revolusioner tak bisa meledakkan kepalanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo