Angele segera kembali ke karavan. Perkemahan itu masih sepi, dan beberapa prajurit bayaran masih tidur di dalam kereta sambil membawa pedang di tangan masing-masing. Asap yang tadinya membumbung dari api unggun telah nyaris hilang.
Ia memelankan langkahnya dan berjalan kembali ke keretanya. Ia membuka pintu, dan berbaring di samping Fra. Dalam gelapnya kereta, ia mendengarkan suara-suara pergerakan di sekitar tempat itu.
Ia mendengar suara orang berjalan, namun suara itu menghilang dengan cepatnya.
Angele bersandar di dekat dinding dan mulai memikirkan semua informasi yang ia kumpulkan hari ini.
'Jika Pendahulu Cahaya adalah sosok di balik gereja, aku harus benar-benar berhati-hati. Walaupun Pendahulu Cahaya telah disegel, dikalahkan, dan dilemahkan, ia masih cukup kuat untuk membunuhku dengan mudah. Sebaiknya aku tidak bergerak dulu.'
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com