Angele berhenti berbincang-bincang dan berdiri tanpa suara di depan dinding kaca sambil menyesap wine buah itu perlahan-lahan.
Suhu ruangan ini sedikit lebih tinggi dari suhu di luar, sehingga Angele memutuskan untuk membuka bagian kerah bajunya dan menunjukkan dadanya yang berotot, sementara ia terus melihat ke arah aula dengan penuh perhatian.
Aula itu semakin ramai karena semakin banyak orang yang masuk. Sepuluh menit kemudian, semua kursi di aula itu telah terisi, dan pintu ditutup. Dua orang pengawal berbaju zirah hitam lengkap dan bersenjatakan kapak berdiri di kedua sisi pintu itu.
Seorang pria tua yang berkacamata berjalan ke arah panggung lelang sambil membawa palu. Rambut dan jenggotnya berwarna putih, dan ekspresi wajahnya serius.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com