Jun Qiuyan berdiri dari tempatnya. Tatapan matanya yang muram dipenuhi dengan keinginan membunuh saat dia menatap Ye Futian.
Namun, sekarang, Ye Futian sepertinya sama sekali tidak memedulikan keberadaan Jun Qiuyan. Dia tetap menghadap ke arah permukaan tebing, memberikan sensasi seolah-olah Jun Qiuyan adalah seorang idiot. Jun Qiuyan terus menerus memprovokasinya, tetapi dia justru terluka hanya dengan sepatah kata dari Ye Futian.
Jun Qiuyan bisa merasakan wajahnya memerah. Keinginan membunuhnya tampak mengerikan. Sementara itu di sekelilingnya, banyak kultivator memandang ke arah Ye Futian. Tatapan mata tampak dingin dan acuh tak acuh. Mereka melangkah ke depan, dan dalam sekejap, tekanan dari Jalur Agung yang dahsyat menyelimuti seluruh tempat, termasuk area di depan tebing tersebut.
Hal ini membuat para kultivator yang berada di depan tebing itu mengerutkan kening. Mereka merasa sedikit tidak puas dengan hal ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com