Tatapan mata semua orang kini beralih ke arah tersebut. Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas meledak dari telapak tangan raksasa itu, memerangkap Pemimpin Klan Chang di dalamnya.
Pemimpin Klan Chang menjerit kesakitan saat suara gemuruh terdengar dari dalam kobaran api tersebut. Dia telah berubah bentuk menjadi seorang dewa perang raksasa. Namun, dia masih terus dilahap. Tubuhnya semakin menjadi samar dalam waktu singkat.
Seolah-olah dia bukan lagi makhluk dengan tubuh yang nyata. Sebaliknya, tubuhnya kini terbuat dari kobaran api.
"Ketua!" Wajah semua anggota dari Klan Chang menjadi pucat saat menyaksikan pemandangan tersebut. Chang Huai, yang pernah memasuki reruntuhan Kaisar Kua, memiliki wajah paling pucat di antara mereka semua.
Tubuh pemimpin klan mereka menghilang secara perlahan-lahan. Segala sesuatu yang berada di sekitarnya tampak akan melebur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com