Ye Futian masih memainkan guqinnya. Nada yang telah begitu tinggi kini kembali normal dan aura kaisar telah menghilang. Akhirnya, dengan satu nada terakhir, alunan musik itu berhenti.
Dia mengangkat kepalanya secara perlahan dan menatap ke arah Qian Shanmu. Pakaian Ye Futian berwarna putih seperti salju, tidak ternoda oleh kotoran apa-pun. Kedua matanya berbinar seperti bintang-bintang di langit dan wajahnya yang tampan sekarang tampak lebih cerah dari sebelumnya.
'Waktuku di bumi belum berakhir, namun hatiku berada di atas langit. Di saat badai dan hujan, aku akan berubah menjadi seorang kaisar.'
Ketika alunan musik telah berakhir, wilayah yang luas itu seketika menjadi sunyi. Tatapan mata semua orang tertuju pada dua sosok yang berada di panggung pertarungan. Qian Shanmu menatap ke arah senar sitar-nya dengan bingung seolah-olah dia masih tidak percaya bahwa dia benar-benar kalah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com