"Jadi, gimana, bocah? Kamu berani melawan aku?" Murong Fei menghunus pedangnya dan mengarahkannya ke alis Yi Yun. Wajahnya penuh penghinaan dan memancing amarah. "Apakah orang nomor satu di antara generasi muda Kerajaan Suci Tai Ah punya nyali? Kalau kau pikir nggak bisa lagi bertarung, buruan minta ampun."
Murong Fei menjadi semakin arogan. Dia mengira Yi Yun akan menyerah.
Tidak bisa melawan Yi Yun akan membuatnya menyesal, karena dia jadi tak bisa menyombongkan diri.
Meskipun begitu, dia tetap terus memancing amarah Yi Yun, karena mungkin Yi Yun menjadi panas hatinya dan menerima tantangannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com