Pria itu mengecup bibirnya dengan hati-hati sebelum tangannya mulai bergerak dengan berbahaya ketika turun dari lehernya. Tepat ketika tangan itu mencapai perutnya, tangan lain meraihnya.
Si wanita, yang matanya tertutup rapat, tiba-tiba membuka mata. Senyuman kecil muncul di sudut bibirnya.
"Xiao Ye, sejak kapan kamu menjadi begitu vulgar?"
Pria yang sedang ditatap Gu Ruoyun tersenyum lembut. Mata merah darahnya dipenuhi dengan cinta mendalam dan kebahagiaan. Senyumnya bersinar seterang matahari di wajahnya yang rupawan itu.
Meski Gu Ruoyun sudah mengenal pria ini selama bertahun-tahun, dia masih sangat terpesona oleh wajahnya.
Tidak banyak orang yang akan memiliki wajah yang rupawan seperti Qianbei Ye.
"Aku hanya ingin tahu berapa lama kamu berencana untuk pura-pura tidur."
Senyumnya sangat indah dan menyentuh. Namun, senyum itu hanya akan diperlihatkan pada satu orang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com