Jika itu orang lain, orang itu pasti sudah mencoba pergi dari sini secepat mungkin – takut pemuda itu akan berubah pikiran untuk membunuhnya kapanpun. Namun, Ling Yu bukanlah orang biasa.
Rumah ini tenang dan sunyi, suara alam di sekitarnya sangat bagus. Apapun yang terjadi, dia tetap ingin membeli rumah ini sebagai hadiah untuk Putra Mahkota. Jika dia bisa membuat Putra Mahkota senang, barangkali dia bisa menjadi Selir Kaisar.
Saat sedang memikirkan tentang ini, Ling Yu menyadarkan dirinya dan berbalik menatap seorang pria setengah baya. "Harga yang kamu berikan terlalu mahal. Walaupun lingkungannya sangat bagus, itu tidak setara dengan delapan juta koin emas. Aku akan menawarkanmu delapan ribu, kau akan ambil atau tidak."
"Apa kamu bercanda, gadis muda? Delapan ribu koin emas? Apakah ini perampokan di siang bolong?" Pria setengah baya itu mendengus tertawa, "Seperti yang aku katakan sebelumnya, yang kau tawarkan terlalu murah. Tidak mungkin aku akan menerimanya!"
Mendengar ini, Ling Yu mengangkat kepalanya dengan sombong. "Sebaiknya kamu memikirkannya dengan hati-hati! Aku membeli ini sebagai hadiah untuk Putra Mahkota. Merupakan kesempatan yang bagus untuk dapat membuatnya senang, dan kamu berencana melepaskannya begitu saja? Bukannya aku mengatakan bahwa kamu bodoh tapi sungguh kamu memang sangat bodoh! Apakah kamu bahkan tahu berapa banyak orang didunia ini yang akan melakukan apapun hanya untuk berada disisi Putra Mahkota? Jika bukan karena aku, Ling Yu, akankah kamu mendapat kesempatan ini? Sudah bagus aku tidak memintamu untuk memberikanku hadiah delapan juta koin emas sebagai tanda terimakasih. Selain itu, bukannya aku mengambil rumah ini secara gratis. Bukankah aku berencana memberikanmu lima ratus ribu sebagai kompensasi?"
Di mata Ling Yu, Putra Mahkota berada di posisi tertinggi yang tidak ada seorangpun bisa mendekatinya. Sekarang dia memberikannya kesempatan untuk berada disisinya, seharusnya dia yang memberikannya hadiah berjuta-juta koin emas untuk menunjukan rasa terima kasihnya. Lagi pula, tidak semua orang mendapat kesempatan bagus seperti ini.
Seketika, pria setengah baya itu bingung antara ingin menangis atau tertawa. Kehilangan rumahnya dengan terpaksa? Dan bahkan harus berterima kasih padanya untuk itu? Dia tidak pernah mendengar hal yang memalukan seperti ini sebelumnya.
"Nona Ling, istriku sekarang sedang sakit parah. Hanya dokter hantu yang dapat menyembuhkannya. Namun, harga dokter hantu adalah delapan juta koin emas. Aku tidak memiliki pilihan lain selain menjual rumah ini. Mohon jangan membuatnya semakin sulit untuk kami. Aku sudah kehabisan akal sekarang."
Dokter hantu?
Saat dia mendengar kata-kata pria setengah baya itu, hati Gu Ruoyun sedikit terkejut tapi dia tidak menunjukannya.
"Orang bodoh macam apa kau ini!" Ling Yu mencemooh, "Istrimu hanya orang rendahan, bagaimana bisa dia dibandingkan dengan tempat tinggal yang nyaman untuk Putra Mahkota? Selama kamu disisi Putra Mahkota, kamu punya masa depan yang menjanjikan, bahkan wanita tercantik sekalipun akan jatuh cinta padamu. Aku yakin istrimu tidak seegois itu menghancurkan masa depanmu, bukankah begitu? Jika tidak, mengapa kamu masih menginginkan wanita seperti ini?"
Wajah pria setengah baya itu tiba-tiba menjadi mengerikan. "Nona Ling, bukannya aku tidak ingin Putra Mahkota tinggal disini! Selama kamu bisa memberiku delapan juta koin emas, rumah ini akan menjadi milikmu!"
"Kamu…."
Saat Ling Yu baru saja ingin membuka mulut menjawab, suara Gu Ruoyun terdengar tiba-tiba.
"Lalu dapatkah kamu menjual rumah ini padaku? Aku bersedia menawarkan delapan juta koin emas!"
Hati pria setengah baya itu diliputi kebahagiaan. Mengangkat kepalanya, tatapannya berpindah ke Gu Ruoyun.
Kali ini, dia dengan hati-hati memantau gadis muda yang berdiri dihadapannya.
Wajah mulusnya masih memperlihatkan tanda remaja dan dalam masa pertumbuhan, dia belum tumbuh dewasa dan tubuhnya yang belum berkembang membuatnya terlihat amat kecil dan kurang gizi dalam waktu yang sama. Namun, wajahnya disinari dengan senyuman indah, bersama dengan mata indah yang bersinar cerah. Mungkin kesan pertama yang dia berikan tidak cukup menawan atau cantik, tapi dia memancarkan aura menyenangkan dan hangat yang tak terbantahkan.
"Nona Muda, kamu ingin membeli rumah?"
"Benar sekali," Gu Ruoyun tersenyum saat berkata. "Untuk koin emasnya, pergilah ke Aula Ratusan Herbal dan beritahu Tetua Yu, dia akan memberikan koinnya padamu. Dia juga yang akan menangani semua urusan dan keperluan. Namun…"