Namun… tepat saat Patriark Berkepala Besar hendak mengerahkan segalanya, langit yang terang dan cerah tiba-tiba terbelah oleh munculnya sambaran petir. Awan Kesengsaraan sudah hilang, tetapi kilatan petir jatuh ke arah Meng Hao.
Kilatan petir itu turun dengan kecepatan luar biasa, mendarat langsung ke topi di kepala Meng Hao. Ledakan yang memekakkan telinga memenuhi udara.
Meng Hao tidak terluka, tetapi gumpalan asap kehijauan muncul dari topinya. Meng Hao ternganga kaget. Dia mendongak ke langit hanya untuk menemukan bahwa langit itu seindah sebelumnya. Kilatan petir tampaknya hanya sebuah kebetulan.
"Itu adalah aura Kesengsaraan Surgawi…." pikir Meng Hao dengan kerutan kening. Untungnya, petir tidak melakukan kerusakan apa pun; petir itu telah diserap oleh topi jeli daging.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com